Home » Archives for 2012
BANGKU SEKOLAH BUKAN SEKEDAR NILAI AKADEMIK SAJA
Oleh Lusia Kus Anna
"Mereka juga kami ajarkan mau berbagi kepada komunitasnya sebagai wujud cinta Tanah Air"
Siswa SMAN 10 Malang Sampoerna Academy
Kirab Topeng Malangan (sumber:http://sman10malang.com)
|
Kegiatan Pramuka Siswa SMAN 10 Malang Sampoerna Academy
(sumber:http://sman10malang.com)
|
Pramuka SMAN 10 Malang Sampoerna Academy
(sumber:http://sman10malang.com)
|
INDONESIA: PEMBAWA OBOR OLIMPIADE 2012
Oleh Yar Johan
"Mereka terpilih atas prestasi dan kemampuannya dalam memberikan semangat nasionalisme dan inspirasi bagi masyarakat Indonesia" (Yoo Yong Kim)
Sabtu 19 Mei 2012 yang lalu Obor olimpiade 2012 sudah mulai diarak, Negara pertama yang dikelilingi oleh obor tentunya dari Negara tuan rumah iya Inggris sebagai penyelenggara yang sudah ditunjuk sebagi tuan rumah tahun 2005. Penunjukan ini melalui proses pengundian mengalahkan Negara Prancis yang ketika itu hanya selisih 4 suara. Rencananya Obor olimpiade 2012 ini akan diarak oleh 1.360 orang dari seluruh belahan dunia. Obor akan melewati seribu perkotaan dan pedesaan dengan total rute 8 ribu mill. Rute akan berakhir di Olympic Games pada 27 Juli 2012 mendatang. Bagaimana dengan Indonesia. Siapa mendapatkan kesempatan membawa Obor yang setiap 4 tahun sekali dinyalakan. Obor ini akan digelar di London, Inggris, 27 Juli-12 Agustus 2012 mendatang. Pembawa Obor dipilih langsung oleh PT Samsung Elektronics Indonesia yang menjadi sponsor resmi Olimpiade London 2012.
Api Obor Olimpiade London 2012 (sumber:http://www.london2012.com) |
David Beckham dengan Api Obor Olimpiade London 2012 (sumber :http://www.london2012.com) |
Mereka-mereka adalah
Api Obor Olimpiade,
BAMBANG PAMUNGKAS,
David Beckham,
Games of the XXX Olympiad,
IKA TRIFISUSANTI,
Indonesia,
London,
Olimpiade 2012,
Photo,
SANDIAGA SALAHUDIN UNO,
WANDA HAMIDAH
Thursday, May 31, 2012
No comments
MC AKAD NIKAH DAN RESEPSI
Oleh Yar Johan
"Mudahan-mudahan dirimu ketemu dengan jodohmu, kawan"
Hari sabtu kemarin 26 Mei 2012 saya diminta oleh teman saya yang sekarang bekerja di jakarta, dulu pernah satu almamater di IPB untuk menjadi MC Akad nikahnya. Awalnya saya bilang saya siap. Namun sebaiknya coba cari yang lebih bagus lagi secara jam terbang sebagai MC masih kecil itupun hanya MC tingkat RT atau 17 agustusan. Pasti ada yang lebih bagus dibanding saya. Nanti bila tidak ada yang bisa baru saya. Masalahnya ini acara yang sacral dan suci dalam perjalanan hidup masing-masing. Tentunya harus memiliki kesan tersendiri. Namun temanku yang sekarang lagi berbulan madu dengan suaminya tercinta berharap tetap saya. Iya udah saya usahan. Oya untuk bagian resepsi bagaimana kalau Rizki saja. Rizki teman kami juga satu angkatan. Kebetulan Rizki posisinya di bogor dan sama seperti saya masih belajar hidup di IPB. Oke nanti saya coba hubungi dia. Telpon ditutup.
Cincin dan buku penikahan kedua penganten (Sumber:lukihermanto.com) |
Budaya,
Cincin dan Buku Nikah,
MC,
MC Akad Nikah,
MC Resepsi,
Penganten,
Photo
Wednesday, May 30, 2012
2 comments
SEPEDA, SERAGAM SEKOLAH dan KEDUA PINTU SURGAKU
Oleh Yar Johan
“Ingatlah dimanapun kalian berada, rajin pangkal pandai hemat pangkal kaya. Belajar, belajar dan terus belajar"
Sejak kecil Aku memang suka dengan sepeda. Saat itu Aku masih duduk dibangku kelas 1 Sekolah Dasar sekitar tahun 1990an. Kisah ini sudah begitu lama namun sampai sekarang menjadi hal terindah dalam hidup Aku. Ayahku seorang petani maka kami tinggal di sawah. Sebenarnya Ayahku juga seorang nelayan namun itu kerja sampingan. Iya kami tinggal di tengah-tengah sawah. Jauh dari kampung. Kebetulan sekolahku ada di kampung. Oya kampungku di ujung selatan Provinsi Bengkulu.
bicycle by Mustang (sumber:kaskus.us) |
Ayah dan Ibu,
belajar,
Budaya,
IPB GREEN LIVING MOVEMENT #2,
Kisah,
Mustang,
pintu surga,
Sepeda,
seragam sekolah
Wednesday, May 30, 2012
3 comments
PESERTA DIDIK SEHARUSNYA TIDAK HANYA DIBEKALI CARA BERPIKIR SAJA
oleh Yar Johan
" Perbaikan kualitas peserta didik tentu saja akan berhasil jika peserta didik dibekali cara berpikir, beretika, berestitika, memiliki moralitas yang baik dan memiliki nilai tanggung jawab sosial (social responsibilities value)"
Bila peserta didik hanya dibekali cara berpikir saja maka akan menjadi ancaman dan menjadi cerdas tapi tidak terdidik. Ancaman tersebut dapat berimplikasi diantaranya, Pertama dapat menimbulkan degradasi visi kebangsaan pada peserta didik generasi muda penerus bangsa. Nilai-nilai dasar nasionalisme, kepeloporan, dan kesetiaan yang berwatak kebangsaan sebagaimana ditanamkan dengan susah payah sekarang ini, dapat mengalami erosi dan pendangkalan makna sehingga pada gilirannya akan menjadi kabur dari jati diri generasi muda di masa datang. Akibatnya, bisa jadi terjadi cita rasa bangsa yang mempunyai nilai-nilai budaya yang kaya, akan ditelan oleh arus globalisasi budaya hegemonik dari negara maju. Kedua peserta didik akan memiliki kepribadian ganda. Implikasi nyata dari pengaruh desakan global yang menawarkan berbagai ragam perubahan ditengah masyarakat akan menimbulkan kebingungan atau ketegangan psikis yang tidak jarang melahirkan watak split-personality (pecah kepribadiannya). Hal ini terjadi sebagai akibat langsung dari kejutan-kejutan informasi yang pada umumnya sulit diantisipasi oleh masyarakat. Ketiga mencetak peserta didik yang hedonism dan involusi budaya. Sebagai rantai kelanjutan dari kondisi perwatakan masyarakat transisional di atas adalah secara dramatis selalu membawa akibat menguatnya budaya baru dan lemahnya fungsi filtasi budaya lama. Satu diantara banyak ciri yang diakibatkannya adalah tingginya sikap pragmatis sebagai cikal bakal tumbuh suburnya sikap pemamah atau komsumtif hasil, barang dan jasa dari luar. Baik dalam bentuk produk teknologi maupun lainya, tanpa disertai kreativitas, pendidikan moral, keterampilan diri dalam berkarya dan berinovasi.
Peserta didik penentu arah bangsa http://ft.umm.ac.id |
PERANAN GELOMBANG TERHADAP DINAMIKA GARIS PANTAI (Bagian 1)
Oleh Yar Johan, Hartoni dan Dafiuddin Salim
"Suatu pantai mengalami abrasi, akresi (sedimentasi) atau tetap stabil tergantung pada sedimen yang masuk (suplai) dan yang meninggalkan pantai tersebut"
Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya sedemikian sehingga mampu menghancurkan energi gelombang yang datang. Penyesuaian bentuk tersebut merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut. Ada dua tipe tanggapan pantai dinamis terhadap gerak gelombang, yaitu tanggapan terhadap kondisi gelombang normal dan tanggapan terhadap kondisi gelombang Bandai. Kondisi gelombang normal terjadi dalam waktu yang lebih lama, dan energy gelombang dengan mudah dapat dihancurkan oleh mekanisme pertahanan alami pantai. Pada saat badai terjadi gelombang yang mempunyai energi besar. Sering pertahanan alami pantai tidak mampu menahan serangan gelombang, sehingga pantai dapat terabrasi. Setelah gelombang besar redah, pantai akan kembali ke bentuk semula oleh pengaruh gelombang normal. Tetapi ada kalanya pantai yang terabrasi tersebut tidak kembali kebentuk semula karena material pentuk pantai terbawa arus ke tempatlain dan tidak kembali ke tempat semula. Dengan demikian pantai tersebut diatas akan mengendap di daerah yang lebih tenang, seperti muara sungai, teluk, pelabuhan, dan sebagainya, sehingga mengakibatkan sedimentasi di daerah tersebut.
arus,
Dinamika garis pantai,
gelombang,
Pantai,
shoaling,
Small Islands,
wave breaking,
wave shoaling
Saturday, April 28, 2012
No comments
Labels:
arus,
Dinamika garis pantai,
gelombang,
Pantai,
shoaling,
Small Islands,
wave breaking,
wave shoaling
RAPFISH: KELEBIHAN DAN KELEMAHANNYA
Oleh Yar Johan
"Salah satu alat untuk analisis status kelestarian sumberdaya, yang pada awalnya dikembangkan oleh Fisheries Centre, UBC-Canada. Prinsip aplikasi alat analisis ini berbasis indikator dengan pendekatan penyelesaian berbasis multi dimension scaling (MDS)"
RAPFISH dapat diterima sebagai salah satu alat untuk menganalisis kelestarian sumberdaya (perikanan).
Contoh Aplikasi Rapfish (http://www.rapfish.org/) |
Karena RAPFISH merupakan analisis evaluasi keberlanjutan sederhana namun komprehensif, assessment terhadap sumberdaya dapat dilakukan secara utuh sehingga hasil studi dapat dijadikan bahan acuan melakukan assessment terhadap pengelolaan perikanan dimanapun. Replikasi dapat dilakukan untuk assessment status perikanan overtime maupun antar perikanan di suatu wilayah untuk assessment yang lebih luas (Fauzi dan Anna, 2005). Dengan menggunakan multidimensional scalling (MDS) dan metode ordinasi guna melakukan penilaian secara relatif keberlanjutan perikanan. RAPFISH melakukan skoring terhadap jumlah dari 5 dimensi yang terdiri dari ekologi, ekonomi, sosial, teknologi dan etik.
KONTRIBUSI PADANG LAMUN DALAM PRODUKTIVITAS EKOSISTEM PESISIR, DAN KETERKAITAN FUNGSIONALNYA
Oleh Yar Johan
"Ekosistem Padang Lamun kadang-kadang membentuk suatu komunitas yang merupakan habitat bagi berbagai jenis hewan laut. Komunitas lamun ini juga dapat memperlambat gerakan air, bahkan ada jenis lamun yang dapat dikonsumsi bagi penduduk sekitar pantai. Keberadaan ekosistem padang lamun masih belum banyak dikenal baik pada kalangan akademisi maupun masyarakat umum, jika dibandingkan ekosistem terumbu karang dan ekosistem mangrove"
Padang lamun merupakan habitat bagi beberapa organisme laut. Hewan yang hidup pada padang lamun ada berbagai penghuni tetap ada pula yang bersifat sebagai pengunjung. Hewan yang datang sebagai pengunjung biasanya untuk memijah atau mengasuh anaknya seperti ikan. Selain itu, ada pula hewan yang datang mencari makan seperti sapi laut (dugong-dugong) dan penyu (turtle) yang makan lamun Syriungodium isoetifolium dan Thalassia hemprichii.
Ekosistem Padang Lamun,
Kampus,
Pengelolaan,
perikanan dan ilmu kelautan,
Small Islands,
Wilayah Pesisir terpadu
Wednesday, April 25, 2012
No comments
ALIRAN MATERI DAN PIRAMIDA TROFIK (MAKANAN) DI EKOSISTEM LAMUN
Oleh Yar Johan
" Lamun merupakan ekosistem yang tinggi produktivitas organiknya, dimana hidup beraneka ragam biota laut seperti ikan, krustasea, moluska, dan cacing"
Lamun (sea grass) merupakan satu-satunya tumbuhan berbunga yang hidup terendam di dalam laut. Umumnya membentuk padang lamun yang luas di dasar laut yang masih dapat dijangkau oleh cahaya matahari yang memadai bagi pertumbuhannya. Hidup di perairan yang dangkal dan jernih, dengan sirkulasi air yang baik. Hampir semua tipe substrat dapat ditumbuhi lamun, mulai dari substrat berlumpur sampai berbatu. merupakan ekosistem yang tinggi produktivitas organiknya, dimana hidup
MANA YANG LEBIH TEPAT ANTARA PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN BERBASIS SURPLUS PRODUKSI DENGAN BERBASIS EAFM DALAM KONDISI SUMBERDAYA PERIKANAN TROPIS YANG TINGGI BIODIVERSITASNYA?
Oleh Yar Johan
"Tujuan (goal) umum pengelolaan sumberdaya perikanan meliputi 4 (empat) aspek yaitu (1) untuk menjaga sumberdaya ikan pada kondisi atau diatas tingkat yang diperlukan bagi keberlanjutan produktivitas(tujuan biologi); (2) untuk meminimalkan dampak penangkapan ikan bagi lingkungan fisik serta sumberdaya non-target (by-catch), serta sumberdaya lainnya yang terkait (tujuan ekologi); (3) untuk memaksimalkan pendapatan nelayan (tujuan ekonomi); (4) untuk memaksimalkan peluang kerja/mata pencaharian nelayan atau masyarakat yang terlibat (tujuan sosial)".
Dalam kondisi sumberdaya perikanan tropis yang tinggi
biodiversitasnya pengelolaan sumberdaya perikanan berbasis pengelolaan perikanan terpadu dengan menggunakan pendekatan berbasis ekosistem (Ecosystem Approach Fisheries
Management/EAFM), lebih tepat dibanding berbasis dengan surplus produksi . Pengelolaan sumberdaya
perikanan bersifat kompleks mencakup aspek biologi, ekonomi, sosial budaya,
hukum, dan politik. Tujuan dikelolanya perikanan antara lain tercapainya
optimalisasi ekonomi pemanfaatan sumberdaya ikan sekaligus terjaga
kelestariannya.
Ecosystem Approach Fisheries Management/EAFM),
Ikan,
Pengelolaan,
perikanan dan ilmu kelautan,
Small Islands,
Wilayah Pesisir terpadu
Wednesday, April 25, 2012
No comments
MENGAPA MUNCUL EAFM (ECOSYSTEM APPROACH FOR FISHERIES MANAGEMENT)? BAGAIMANA MELAKUKAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN BERDASARKAN PRINSIP EAFM
Oleh Yar Johan
"Skema pengelolaan perikanan terpadu dengan menggunakan pendekatan berbasis ekosistem (Ecosystem Approach Fisheries Management/EAFM) merupakan salah satu contoh bagaimana pemerintah berperan dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi demi kelangsungan dan kelestarian ekosistem pesisir yang menjadi sumber kehidupan"
Penyusunan sistem pengelolaan perikanan terpadu dengan menggunakan pendekatan berbasis ekosistem (Ecosystem Approach Fisheries Management/EAFM) agar bisa menjamin pemanfaatan perikanan jangka panjang sekaligus perlindungan stok ikan di alam sehingga tewujud rencana pengelolaan perikanan yang berkelanjutan ini sejalan dengan kebijakan dari FAO yang telah menyatakan bahwa 1. Perikanan harus dikelola pada batas yang memberikan dampak yang dapat ditoleransi oleh ekosistem, 2. Interaksi ekologis antar sumberdaya ikan dan ekosistemnya harus dijaga, 3. Perangkat pengelolaan sebaiknya compatible untuk semua distribusi sumberdaya ikan, 4. Prinsip kehati-hatian dalam proses pengambilan keputusan pengelolaan perikanan, 5. Tata kelola perikanan mencakup kepentingan sistem ekologi dan sistem manusia.
Ecosystem Approach Fisheries Management/EAFM (www.seagrant.uaf.edu) |
Ecosystem Approach Fisheries Management/EAFM),
Pengelolaan,
perikanan dan ilmu kelautan,
Small Islands,
Wilayah Pesisir terpadu
Wednesday, April 25, 2012
No comments
DILIHAT DARI TUJUH SEKTOR PEMBANGUNAN KELAUTAN, APAKAH PENGELOLAAN SUMBERDAYA HAYATI PESISIR DAN LAUT DAPAT DILAKUKAN SECARA TERPISAH
Oleh Yar Johan
" Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) merupakan pembangunan yang dapat mempertemukan kebutuhan pada saat ini tanpa melupakan kebutuhan generasi mendatang"
Dalam pengelolaan sumberdaya hayati dan laut ketujuh
sektor pembangunan kelautan tidak bisa dipisahkan antara satu sama yang lain.
Dimana sektor perhubungan laut, sektor, wisata bahari, sektor energy dan
sumberdya mineral, sektor bangunan kelautan, sektor jasa kelautan, sektor industry
maritim dan sektor perikanan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahakan dan
saling terkait. Sehingga jika tujuh sektor pembangunan kelautan dapat dilakukan
secara terpadu maka akan mampu mendayagunakan fungsi laut dan sumberdaya kelautan (ocean
based resources) secara bijaksana sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan
peningkatan kesejahteraan rakyat dengan didukung oleh pilar-pilar ekonomi
sumberdaya daratan (land based resources) yang tangguh dan mampu
bersaing dalam kancah kompetisi global antar bangsa, pembangunan berkelanjutan akan
terwujud.
Indonesia,
Pengelolaan,
perikanan dan ilmu kelautan,
Small Islands,
Wilayah Pesisir terpadu
Wednesday, April 25, 2012
No comments
MANA YANG LEBIH MUDAH MELAKUKAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA HAYATI PESISIR DAN LAUT ANTARA DAERAH TROPIS DAN NON TROPIS SERTA ANTARA DARATAN BENUA DENGAN DARATAN KEPULAUAN
Oleh Yar Johan
"Kompleksitas wilayah pesisir sebagai multi-use zone menuntut adanya upaya-upaya pengelolaan secara terpadu dengan tahapan yang jelas, hal ini yang membuat pengelolaan sumberdaya hayati daerah tropis lebih sulit dibanding non tropis"
Pengelolaan sumberdaya hayati pesisir dan laut di daerah
non tropis yang lebih mudah di banding tropis. Daerah tropis memiliki ekosistem
alami dengan keragaman yang tinggi diantaranya memiliki ekosistem terumbu
karang, mangrove dan padang lamun. Hal ini betul-betul butuh proses perencaan
yang mutlak lebih rumit untuk mengatur pengelolaan sumberdaya hayati, sosial
ekonomi masyarakat menjadi satu kesatuan.
Daerah tropis memerlukan model pengelolaan sumberdaya hayati wilayah
pesisir dan laut yang selama ini berbasis ekosistem (mangrove, terumbu karang,
lamun dan pulau-pulau kecil) belum mengakomodasikan kawasan khusus yang
memiliki keterkaitan ekologis, ekonomi, sosial, geologis dan antropologis yang
komplek. Kompleksitas wilayah pesisir sebagai multi-use zone menuntut
adanya upaya-upaya pengelolaan secara terpadu dengan tahapan yang jelas, hal
ini yang membuat pengelolaan sumberdaya hayati daerah tropis lebih sulit
dibanding non tropis.
Pengelolaan,
perikanan dan ilmu kelautan,
Small Islands,
Terumbu Karang,
Wilayah Pesisir terpadu
Wednesday, April 25, 2012
No comments
PENGELOLAAN SUMBERDAYA HAYATI PESISIR DAN LAUT SECARA MIKRO DENGAN MENERAPKAN PRINSIP PENGELOLAAN TERPADU
Oleh Yar Johan
"Sumber utama pencemaran pesisir dan lautan berasal dari darat (land-based pollution sources) yang terdiri dari tiga jenis, yaitu dari kegiatan industri, kegiatan rumah tangga, dan kegiatan pertanian "
Pengelolaan sumberdaya hayati pesisir dan laut secara
optimal berkesinambungan hanya dapat terwujud jika pengelolaan wilayah pesisir
dilakukan secara terpadu dengan definisi yang jelas. Salah satu kunci dalam
pengelolaan wilayah pesisir terpadu tersebut adalahadanya visi, tujuan dan
sasaran bersama (common vision, goals and target), serta batasan-batasan
pengelolaan pesisir wilayah.
Lautan,
perikanan dan ilmu kelautan,
Prinsip-prinsip Penataan Ruang,
Small Islands
Wednesday, April 25, 2012
1 comment
KEBIJAKAN MAKRO BERUPA PENGATURAN TATA RUANG WILAYAH DAPAT DIGUNAKAN UNTUK PENGELOLAAN SUMBERDAYA HAYATI PESISIR DAN LAUT
oleh Yar Johan
"Tataruang Pesisir merupakan salah satu alat (tool) pengelolaan sumberdaya pesisir jika diterapkan secara konsisten. Dalam penyusunana tataruang yang baik, seharusnya dilihat dulu kegiatan apa yang menjadi leading sektor di wilayah pesisir"
Jika leading
sektornya perikanan, maka ditetapkan zona dimana kegiatan yang dominan adalah
perikanan, serta membolehkan kegiatan lain yang bersifat mendukung (sinergis).
Lalu tataruang di daratnya mengikuti fokus dari tataruang di pesisir, sehingga
kegiatan industri yang limbahnya dapat merusak budidaya perikanan di pesisir
tidak diizinkan. Zona merupakan suatu ruang wilayah pesisir yang ditetapkan
untuk menyatukan kegiatan-kegiatan yang sinergis dan saling mendukung serta
memilah kegiatan yang bertentangan (imcompatibel). Pada zona yang telah ditetapkan maka diprioritaskan
pembangunan prasarana pendukung kegiatan-kegiatan yang dizinkan di zona
tersebut dan Pemda menyeleksi industri lainnya yang akan masuk ke wilayah
pesisir tersebut.
Indonesia,
Luatan,
Prinsip-prinsip Penataan Ruang,
Small Islands,
Terumbu Karang,
Wilayah Pesisir terpadu
Tuesday, April 24, 2012
No comments
PENGELOLAAN SUMBERDAYA HAYATI PESISIR DAN LAUT SECARA MIKRO DENGAN MENERAPKAN PRINSIP PENGELOLAAN TERPADU
Oleh Yar Johan
"Pengelolaan sumberdaya hayati pesisir dan laut secara optimal berkesinambungan hanya dapat terwujud jika pengelolaan wilayah pesisir dilakukan secara terpadu dengan definisi yang jelas. Salah satu kunci dalam pengelolaan wilayah pesisir terpadu tersebut adalahadanya visi, tujuan dan sasaran bersama (common vision, goals and target), serta batasan-batasan pengelolaan pesisir wilayah".
Dalam satu dekade belakangan ini, laju
kerusakan sumberdaya pesisir telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.
Kerusakan fisik sumberdaya pesisir umumnya terjadi pada ekosistem mangrove,
terumbu karang dan rumput laut. Berdasarkan survei line transect penutupan
karang hidup, 6,20 % terumbu karang Indonesia yang masih berada dalam kondisi
sangat baik, 23.72 % dalam kondisi baik, 28.30 % kondisi sedang dan 41.78 %
dalam kondisi rusak (Suharsono 1998). Dari kondisi terumbu karang tersebut,
ternyata terumbu karang di kawasan barat Indonesia memiliki kondisi yang lebih
buruk dibandingkan dengan terumbu karang di kawasan tengah dan timur Indonesia.
Luatan,
Pengelolaan,
Small Islands,
Terumbu Karang,
Wilayah Pesisir terpadu
Tuesday, April 24, 2012
1 comment
Location:
Indonesia
HIERARKI PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN INDONESIA
oleh Yar johan
"Pada tahun 2002 terdapat amandemen UUD 1945, Pasal 33 Ayat (4) yang menjadi bahwa perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan dan kemajuan ekonomi nasional"
Dengan demikian perekonomian nasional ditata mengacu pada demokrasi ekonomi yang mengandung prinsip keberlanjutan dan berwawasan lingkungan. Adanya terminologi keberlanjutan dan berwawasan lingkungan inilah yang menjadi sumber hukum perlunya undang-undang tentang Pengelolaan Lingkungan.
PARADOKS PRINSIP PENCEMAR MEMBAYAR (POLLUTER MUST PAY PRINCIPLE) DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP GLOBAL
Oleh Yar johan[*]
"Hal itu menjadi alasan kenapa isu kerusakan lingkungan hidup ini harus menjadi tanggung jawab bersama, tanpa membedakan negara besar atau kecil, kaya atau miskin serta pelaku atau korban. Pelaku pencemaran atau yang diindikasikan mempunyai kontribusi besar pada terjadinya kerusakan lingkungan global, mempunyai kewajiban lebih besar daripada korban pencemaran atau yang tidak melakukan upaya-upaya perusakan lingkungan hidup"
Dalam prinsip ke 7 Deklarasi Rio bagian lingkungan dan Development dikatakan bahwa : In view of the different contributions to global environtmental degradation, States have Common but Differentiated Responsibilities. The developed countries acknoeledge the responsibility that they bear in the international pursuit of sustainable development in view of the pressures their societies place on the global environtmentand of the technologies and financial resources they command. (Mengingat adanya perbedaan bentuk bahwa sumbangsih yang menyebabkan terjadinya penurunan keadaan lingkungan dunia, maka negara-negara secara bersama-sama akan tetapi memiliki bentuk pertanggungjawaban yang berbeda. Negara-negara maju mengakui akan adanya tanggung jawab yang mereka pikul tehadap dalam usaha dalam perangka melakukan upaya pencarian msyarakat internasional dalam pembangaunan berkelanjutan mengingat besarnya tekanan, kelompok mereka dalam lingkungan global dan teknologi serta sumber dana yang mereka kuasai).
Puisi Aku Rindu Ayah
Oleh Yar Johan
Pagi ini kutatap langkah
demi langkah kaki yang kutapaki
Memburu jelaga pagi
menembus sinar mentari
Tatapanku memburu
bersemayam di awan-awan
Mencari setiap jengkal
sudut
Ayah di manakah dirimu
kini merada?
***
Aku rindu ayah
Rindu yang tak tersahut
oleh kicauan burung menyambut pagi
Rindu tak membiaskan
pelangi melingkar di pelupuk mata
Rindu mengendus dingin
malam yang selalu berujar
Rindu anak bayi pada
induknya yang pergi tak tersahut
***
Aku rindu ayah
Rindu tak bisa aku lukis
di atas tapak ini
Rindu tak bisa kuselami
dalam samudera
Rindu membuat aku
tertatih dan menangis berlanjut tertawa
Kembali menetes setiap
jengkal sudut-sudut tabir hidup
***
Aku rindu ayah
Bogor [2012]
Waktuku Tak Banyak
Oleh Yar Johan
Merindumu tak membuatku lelah
Merindumu tak membuatku lelah
Namun waktuku tak banyak
Tapakan ini akan terus
melangkah
Kau jua tak memberi
jawaban
Walaupun tidak
***
Merindumu tak membuat
air mataku jatuh
Senyumku selalu ada
Dan tetap ada
***
Aku tak pernah tahu
Seberapa jauh tujuanmu
Mungkin sudah dekat
Ketika bagiku terasa
jauh
***
Waktuku tak banyak
Inginku tersenyum
Tapi terpaksa aku
mengeluh
Memang ku merasa bosan
Tapi ku tak berhenti
Merindumu
***
Harapanku
Kaulah yang menemaniku
Dalam lelah dan tejatuh
Menjejak bahagiamu
Dan semua tampak bagiku
Tak begitu jelas
Seperti tinta perak di
balik awan keraguan
Bogor [2012]