Pengabdian Prodi Ilmu Kelautan: Budidaya Maggot Sebagai Pakan Dalam Pengelolaan Sampah Laut (Marine Debris)

Prodi Ilmu Kelautan UNIB Pada tanggal 27 November 2021 telah melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Sungai Hitam Kelurahan Beringin Raya Kota Bengkulu.. Kegiatan ini berlangsung di Halaman Masjid At-Taqwa Sungai Hitam dengan dihadiri 10 dosen Prodi Ilmu Kelautan, 10 Mahasiswa Ilmu Kelautan dan Ibu Lurah beserta 35 Warga RT 6 dan RT 7 Sungai Hitam Kelurahan Beringin Raya. Pengabdian Masyarakat Prodi Ilmu Kelautan Universitas Bengkulu dengan 3 tema unggulan yang dipresentasikan kepada Warga Sungai Hitam Kelurahan Beringin Raya.

Tema tersebut ialah : 

1.     Pengkayaan Vegetasi Kawasan Pantai di Sungai Hitam Kelurahan Beringin Raya Kota Bengkulu

2.     Pemanfaatan Lahan Perkarangan Dengan Teknologi Akuaponik di Sungai Hitam Kelurahan Beringin Raya Kota Bengkulu.

3.     Budidaya Maggot Sebagai Pakan Dalam Pengelolaan Sampah Laut (Marine Debris) di Sungai Hitam Kota Bengkulu

Tema materi Pengabdian Masyarakat yang pertama dsampaikan oleh Bapak Ir. Dede Hartono, MT. Narasumber menyampaikan betapa pentingnya vegetasi pantai dalam menopang daratan dari abrasi pantai. Vegetas yang dapat ditanami ini terdiri dari mangrove dan non mangrove seperti pohon ketapang, waru dan lain-lain. Dalam pemaparan beliau terdapat banyak respon interaktif dari Warga Sungai Hitam dan tentunya dari Ibu Lena Hayati, S.P sebagai Lurah Kelurahan Beringin Raya. Ibu Lurah menyampaikan “Saat ini bahaya abrasi terus mengancam kawasan area Sungai Hitam tersebut. Terlebih laju abrasi di pesisir pantai Sungai Hitam itu terjadi sangat cepat. Bahkan di beberapa titik kawasan RT 6 dan RT 7 Sungai Hitam Kelurahan Beringin Raya itu sudah terjadi abrasi yang sudah parah dan hampir memakan sempadan pantai. Perlunya pengelolaan berbasis kolaborasi antar instansi dan masyarakat dalam melindungi area pesisir pantai sungai Hitam. Maka dari itu pentingnya peran vegetasi penopang, agar dapat menjadi benteng dari terjadinya abrasi pantai kedepannya di area Sungai Hitam Kelurahan Beringin Raya Kota Bengkulu ucap salah satu Dosen Prodi Ilmu Kelautan Universitas Bengkulu, Bapak Ir. Dede.Hartono, MT.

Bapak Ir. Dede Hartono, MT dalam penyampaian materi 

Ibu Lurah Kelurahan Beringin Raya bersama Dosen Prodi Ilmu Kelautan dan Masyarakat


Tema materi Pengabdian Masyarakat  kedua disampaikan oleh Ibu Maya Anggraini, S.Pi., M.Si. Materi kedua ini berisi tentang betapa pentingnya memanafaatka area perkarangan rumah dalam menjaga stabilita pangan dirumah. Diketahui bahwa, semakin menyempitnya potensi lahan di perkotaan yang bisa dimanfaatkan, maka pemanfaatan pekarangan merupakan salah satu opsi yang bisa dipilih  untuk mendukung  pembangunan pertanian di perkotaan. Pemanfaatan pekarangan kemudian sangat erat kaitannya dengan usaha mencapai ketahanan pangan masyarakat yang dimulai dari skala yang paling kecil, yaitu skala rumah tangga. Teknologi Akuaponik ialah sebuah alternatif menanam tanaman dan memelihara ikan dalam satu wadah. Proses dimana tanaman memanfaatkan unsur hara yang berasal dari kotoran ikan yang apabila dibiarkan di dalam kolam akan menjadi racun bagi ikannya. Lalu tanaman akan berfungsi sebagai filter vegetasi yang akan mengurai zat racun tersebut menjadi zat yang tidak berbahaya bagi ikan, dan suplai oksigen pada air yang digunakan untuk memelihara ikan. Dengan siklus ini akan terjadi siklus saling menguntungkan dan bagi kita yang  mengaplikasikanya tentu saja akan sangat menguntungkan sekali, karena lahan yang dipakai tidak akan terlalu luas. 


Ibu Maya Anggraini,S.Pi.,M.Si dalam penyampaian materi


Tema materi Pengabdian Masyarakat ketiga disampaikan oleh Bapak Dr. Yar Johan, S.Pi.. M.Si. Materi ketiga ini berisi tentang peran fungsi Maggot sebagai pakan dalam pengelolaan sampah laut di Sungai Hitam Kelurahan Beringin Raya Kota Bengkulu..  

Diketahui bahwa, maggot atau dalam penyebutan lain disebut dengan belatung merupakan larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) yang awalnya berasal dari telur dan bermetamorfosis menjadi lalat dewasa.

Berdasarkan pemaparan dari Dr. Yar Johan, S.Pi.,MSi, budidaya maggot tidak begitu sulit untuk dikembangkan, mengingat maggot berkembang biak dengan alami di alam sehingga mudah untuk mendapatkannya. Maggot bertahan hidup pada lingkungan tropis maupun subtropis sehingga potensi mengembangbiakannya sangat mudah dilakukan di Indonesia yang memiliki iklim tropis. Manfaat dan potensi maggot untuk dibudidaya yaitu : 

·       Maggot Mampu Menguraikan Sampah

·       Maggot Dapat Dijadikan Pakan Ternak

·       Pupuk dari Maggot

 

Dengan beragam manfaat yang diperoleh, budidaya maggot dapat dijadikan sebagai ladang bisnis sampingan karena tidak memerlukan perlakuan atau teknis khusus dalam merawatnya. Siapapun bisa mengembangkan budidaya maggot termasuk peternak karena dapat menekan pengeluaran untuk membeli pakan ternak yang berkualitas.

Selain bisa dijadikan pakan ternak, maggot dapat dapat dijual sehingga menambah pemasukan. Keuntungan yang didapatkan bisa berlipat dari upaya ini. keuntungan secara finansial juga bisa didapatkan dengan mengembangkan maggot sebagai bisnis.

Sumber makanan untuk maggot pun tidak sulit untuk didapatkan karena berasal dari sampah atau limbah organik. Terlebih pada masa pandemi seperti sekarang ini, budidaya maggot tidak ada salahnya untuk dicoba karena bisa dilakukan di rumah masing-masing tutur salah satu Dosen Ilmu Kelautan Universitas Bengkulu bapak Dr. Yar Johan,S.Pi.,M.Si.


Bapak Dr. Yar Johan, S.Pi.,M.Si dalam penyampaian materi


Seteah dilaksanaan pemaparan materi dari Dosen Prodi ilmu Kelautan, dilangsungkan kegiatan penanaman vegetasi pantai yang dilaksanakan di pantai dekat Muara Sungai Hitam. Penanaman ini di mentori langsung oleh Ketua Prodi Ilmu Kelautan Bapak Ir. Zamdial.,M.Si. Kegiatan penenaman vegetasi ini diikuti langsung oleh Ibu Lurah Kelurahan Beringin Raya, Bapak Joharudin Ketua RT 6, Dosen dan Mhasiswa Prodi Ilmu Kelautan Universitas Bengkulu serta Masyarakat Sungai Hitam Kelurahan Beringin Raya Kota Bnegkulu. Pada lokasi penanaman terlihat beberapa Pohon Cemara yang tumbang karena abrasi pantai. Menurut warga setempat pohon yang tumbang ini tidak lebih dari seminggu yang lalu. 


Penanaman vegetasi pantai degan mahasiswa dan masyarakat Kelurahan Beringin Raya


 

Bapak Ir. Zamdial,M.Si dan pohon cemara dampak abrasi






Pohon cemara dampak abrasi

 

Menurut Bapak Ir. Zamdial, M.Si sebagai Ketua Prodi Ilmu Kelautan, kedepan kita akan mebuat desain konsep awal dengan bertindak secara kolaboratif dan gotong-royong dalam menindaklanjuti dan mencari jalan keluar dalam permasalahaan abrasi yang menjadi permasalahan Masyarakat Sungai Hitam.

Hal ini sangat didukung oleh Ibu Lurah Beringin Raya dan Masyarakat setempat agar nanti permasalahn abrasi tidak berlanjut dimasa mendatang dan masyarakat siap berpartisipasi langsung dalam mewujudkan agenda besar ini.