Oleh Yar Johan
Tepat hari ini. 1 bulan 3 minggu mereka menikah akhirnya berpisah. Aku mendapatkan info dari seseorang teman. Kalau dia sudah menjadi duda. Astafirullah. Memang malam sebelum dia cerai dia bercerita bentar lagi menjadi dia akan menjadi duda. Dia lakukan agar hidupnya tenang dan tidak berlarut-larut memikirkan persoalan ini. apa yang berlarut-larut yang menjadi buah pemikirannya. Bukannya masa-masa ini adalah masanya indah buat penganten. Begitu cepatkah mereka mengakhiri.
Air mataku tak sadar terjatuh. Menetes iya hanya beberapa tetes. Aku ingat kalau dilarang anak laki-laki itu menangis. Mengapa secepat inikah kenikmatan berlalu. Bukankah kalo menikah itu hidup itu menjadi lebih sempurna. Separuh din sudah terlengkapi.
Lagi-lagi aku membaca kembali sms yang masuk. Apakah ini pernikahan karena dijodohkan? bukan. Mereka menikah dipaksa? atau apalah. Mereka sudah mengenal lebih dari setahun yang lalu. Iya setahun yang lalu. Menikahnya 1 bulan 3 minggu dan berpacaran lebih dari setahun. Ada apa ini? Iya hanya hanya ingin berbagi dengan para pembaca.
Iya aku menghadiri pernikahan itu. Detail setiap detil persepsi pernikahan itu aku resapi dan pelajari. Iya untuk pengalaman. Sama ketika aku menghadiri pernikahan yang lainnya. Namun kali ini pernikahannya yang istimewa. Semua orang begitu bahagia waktu itu terutama aku. Karena aku tahu di rumah tersebut hanya mereka berdua yang tinggal. Aku bingung mau menuliskan apa.
Aku lakukan saat ini bukan ingin membuka aib namun hanya berbagi. Haruskan sunah yang dimuliakan nabi segera diakhiri begitu saja? Mengapa tak menahan sejenak sebentar saja? Iya aku tak bisa menjawabnya. Berbagi buat seorang teman yang belum menikah dan buat orang tua yang anaknya belum menikah. Ketika saat ijab kabul waktu itu aku ingat semuanya begitu bahagia. Pernikahan yang sudah 10 tahun belum pernah aku temui. Iya aku menyaksikannya. Namun setelah ijabkabul pesta adat digelar. Kebahagian satu kampungpun begitu terasa. Namun ketika keesoknya aku tak melihat mereka (penganten red) romantis. Ada apa ini? Kalau tak cinta mengapa dipaksakan menikah? Makannya tidak berdua? Seperti sendiri-sendiri. Iya aku sindir. Harusnya saat ini (waktu itu) adalah saat terindah pernikahan mereka. Aku saja pengen banget untuk menikah. Akan indah pada waktunya. Curcol
Iya sejak itu aku tak melihat keromantisan yang dibangun. Ataukah kedua penganten ini masih pemalu atau seperti apa. Pasti ada apa-apa ini batinku? Adaapa sampai seperti ini? Ya Tuhan tolonglah rumah tangga mereka langgeng. Namun apa yang harus dikata. Tetap keputusan ada ditangan mereka berdua. Sebuah rumah tangga yang bahagia ada cinta diantara mereka.
Aku tak begitu mengenal gadis tersebut. Iya dia dulu pernah merasakan nikmatnya Ibu Kota iya jakarta. Sebelum mereka menikah aku pernah menawarkan untuk melihat secara langsung sosok calon penganten tersebut. Menurutku Ibu Kota lebih kejam dari pada Ibu Tiri. Sangat berbeda ketika tujuan ke Jakarta bila untuk menuntut ilmu. Namun itu aku tak mendapatkan info siapa nama calon penganten tersebut.
Pernikahan dan pesta adat bahkan pesta keluarga sudahpun berlangsung. Hanya seminggu aku di sana. Iya seminggu karena aku harus melanjutkan tugas pembelajaranku. Akulupa kalo pernikahan itu barengan dengan pernikahan temanku juga yang di riau. Tapi aku harus memilih. Ini yang lebih utama. Lanjut lagi ya. Doa yang aku kirimkan. Agar pernikahan mereka bahagia dan langgeng. Penganten perempuan bak putri di rumah itu. Dia begitu dicintai oleh keluarga besar tapi mengapa suaminya tidak romantis? Tak ada menunjukkan kebahagiaan? Apa yang kurang dengan penganten perempuan tersebut. Terdengar khabar kalo seluruh keluarga mencoba memberi tahu. Awalnya suaminya berujar. Kalau dia harus ke dokter. Satu minggu menikah mengapa harus ke dokter? Ada apa? Saya terkena sesuatu? Sangat berbahaya?. Penganten baru ke dokter. Separah itukah? Terungkap kalo suaminya terkena penyakit kelamin. Apa? Penganten baru kena penyakit kelamin? Tunggu-tunggu adaapa ini? Ada yang curang di pernikahan yang sakral ini. Penganten pria mengaku ke dokter dia tidak pernah main dengan siapapun. Iya penyakitnya beresiko terbesar karena berhubungan suami istri selain faktor-faktor tersebut. Orgak seksualnya terjangkit penyakit. Awalnya ini adalah urusan keluarga namun iya info sudah menyebar. Inilah yang harus diungkap. Penganten pria belum boleh menyentuh istrinya. Ada apa ini? Siapa curang? Semua menyalahkan penganten pria karena sejak setelah malam penganten tak ada menunjukkan perhatian cinta dengan istrinya.
Saya sudah memaafkannya sejak malam pertama. Tapi mengapa itu selalu kepikiran. Istriku tak suci lagi. Dia telah berbohong dengan saya. Dia tidak jujur sama saya. Sebelum menikah dia bilang masih suci. Aku bisa merasakan apa yang terjadi waktu itu? Apa? Iya istrinya sudah mengaku memang dia telah berbuat dengan seseorang ketika waktu dia di jakarta. Mengapa baru menikah dia baru jujur? Dia takut kalo cerita pasti dia tidak mau menikahinya?
Pernikahan umur jagung itu terbina berlandaskan kebohongan. Aku bisa merasakan itu. Tapi bukankah dia sudah memaafkan istrinya? Rupanya maaf sangat mudah diucapkan namun susah untuk dilaksanakan. Apakah karena dia tertular penyakit seksual. Hal itukah? Aku tidak tahu. Pernikahan itupun diujung tanduk. Istrinya disuruh periksa ke dokter dan lelakipun begitu. Dia dan istri sudah menjalani pengobatan. Namun sebuah kebohongan sangat menyakit. Akupun sebagai lelaki begitu kecewa. Bagaimana nanti rumah tangga kalau diawali dengan kebohongan. Aku mengajak pembaca betapa susahnya mencari yang masih suci (perawan red). Apakah itu suatu syarat mengapai kebahagiaan? Gadis perawan ataupun bukan. Toh banyak sekarang pemuda-pemuda yang menikah dengan janda mereka bahagia sampai sekarang. Meskipun tidak sedikit berujung cerai. Itukan selebritis. Sulitkah mendapatkan perawan? Apakah perawan harga mati? Tidak perawan tidak boleh menikah? Perawan harus dapat perjaka ataupun perjaka harus dapat perawan. Bukan disitu sebenarnya kalau menurut pendapat aku. Pernikahan harus dibangun dengan kejujuran. Emangnya gampang mengakui kalo tidak perawan lagi dengan calon suami? Hanya perempuan yang betul-betul mencintai laki-laki tersebut yang berani melakukan? Iya lebih baik diawal sakitnya sebelum seperti ini terjadi.
Namun keadilan dan keseimbangan harus dilakukan. Lelakipun harus jujur dia masih perjaka atau buka? Justru saat ini aku berpikir kalau dulu negara kita heboh masih keperawanan. Aku baru ingat pasti ada pihak yang pernah dikecewakan atas nama perawan? terautama ataupun bukan. Idealnya perawan dan perjaka itu dibutuhkan untuk sebuah rumah tangga agar bahagia. Namun saat ini begitu sulitkah mendapatkan keperawanan? Banyak survei menemukan kalo keperawanan sudah begitu sulit. Meskipun tak sedikit orang yang tidak perawan lagi disebabkan karena olahraga dan pernah terjatuh atau apalah. Bahkan pernah ada film tentang "Virgin". Menonton film itupun aku miris melihatnya. Iya keperawanan adalah kehormatan tertinggi seorang perempuan. Harus dijaga. Namun bagaimana dengan nasib malang seperti yang baru-baru ini ada mahasiswi kedokteran di india di perkosa beramai-ramai akhirnya meninggal. Iya begitu banyak orang yang tidak begitu mengagungkan sosok perempuan. Iya perempuan harus dilindungi oleh pemerintah terutama oleh lelaki. Lelaki yang merusak perempuan itu adalah sama dia merusak ibunya sendiri.
Aku mengambil napas dalam-dalam. Iya bila kita ingin mendapatkan istri yang baik-baik berarti kita harus membaca kedalam diri sendiri. Apakah kita baik? Apakah kita layak mendapatkan perawan ataupun yang perempuan layak mendapatkan perjaka? Semua berpulang kediri kita. Bukankah Tuhan sudah menjanjikan kalau laki-laki yang baik akan mendapatkan perempuan yang baik-baik. Lelaki pezina akan mendapatkan perempuan pezina. Sehingga aku memimpikan menikah ingin ta'aruf bila nanti berumah tangga. Bila kamu benar-benar mencintai ta'aruflah. Saat ini masih ada yang harus diperioritaskan. Bukan berarti menyepelekan pernikahan.
Awalnya aku mengusulkan. Pertahankan rumah tanggamu. Istrinya sudah jujur dan mengakui. Dan suruh agar istrinya untuk bertobat. Shalat tobat atau pernahkah dia bertobat ketika setelah melakukan perbuatan tersebut. Perempuan malang tersebut mengaku kalau dia dijebak oleh mantan pacarnya. Namun semuanya terlambat. Rasa dibohongi itu sudah mendarah daging mengalir disekujur tubuh suaminya. Sungguh tega lelaki mengambil paksa kehormatan perempuan tersebut. Aku lihat istrinya orang baik-baik. Bahkan ketika dia mengakui ke dua orang tuanya. Ayahnya ingin menggorok leher perempuan tersebut itu yang aku dengar. Sungguh teganya. Bila kalian nodai perempuan sama halnya kalian mendoai ibu kalian sendiri. Coba pikirkan bagaimana kalo itu menimpa adek kandungmu, saudara kandungmu, keponakanmu. Iya aku pikir tak ada baiknya yang banyak yang namanya pacaran. Merani mencintai sesorang harus berani bertanggung jawab.
Buat yang belum menikah yakinlah janji Tuhan itu pasti. Lebih pasti dari 1+1=2. Buat yang sekarang lagi pacaran apalagi ditunggu menikahlah segera terlalu banyak waktu dan dosa yang sia-sia yang dilakukan. Bila belum sanggup menikah cukup berteman saja. Mengenal seseorang lebih dekat tidak wajib atau bukan harga mati harus lewat pacaran. Bisa lewat temanya, keluarganya dan saudaranya iya bahkan orang tuanya. Namun satu hal kejujuran itu wajib. Sehingga Nabi kita saja mengajarkan agar kita jujur. Jujur itu baik. Jujur itu membuat kita bahagia. Jujur itu menunjukkan kita mencintai diri kita sendiri. Jujur itu ahlak bunga diri.
Bila istri lebih awal jujur mengatakan pada suaminya mungkin ini takkan lebih rumit seperti ini. Tapi kita dilarang berandai-andai. Kebohongan satu akan melahirkan kebohongan yang lain. Bila kita punya anak putri atau saudara putri. Jangan suruh untuk pacaran atau percaya dengan lelaki. Sebelum lelaki itu sudah menjadi suaminya. Pesan ini dulu sering aku bilang keteman-temanku. Cukup berteman saja. Sudah banyak korban akibat pacaran atau rayuan gombal laki-laki.
Semoga kita menemukan tulang rusuk yang hilang karena agamanya dan kesholeh/annya. Perempuan sholeha ataupun laki yang sholeh dia akan jujur. Agamanya yang bagus hidupnyapun akan bagus. Apaguna cantik tapi tidak jujur. Apaguna kaya raya namun semena-mena. Karena semua sudah jauh dengan agama. Bacalah dalam dirimu sendiri sebelum membaca sekitarmu. Kejujuran diatas keperawanan dan keperjakaan.
Ada sebuah kata yang menggugah dari tulisan teman " sebab kesucian hanya di nikmati 1 mlm dan kebaikan istri bisa untuk selamanya". Semoga
Post a Comment