Oleh Yar Johan
"Senyum adalah wujud rasa syukur dan sabar yang menikmati karunia dari Sang Pencipta"
Hidup sehat dan panjang umur siapa yang tak ingin memilikinya. Sudah banyak ilmu pengetahuan yang melakukan riset bagaimana hidup sehat dan panjang umur sesungguhnya. Dua tahun yang lalu ketika selesai mengikuti workshop di salah satu kementerian di jakarta tak sengaja saya terlibat dialog dengan seorang nenek. Awalnya saya tidak begitu menyangka kalau itu nenek-nenek. Kulitnya masih kenjang sedikit keriput diwajahnya. Bersenar dan dia sendirian di stasiun kereta api tersebut.
Perbincangan kami begitu hangat. Iya bersama adek-adek kelas saya. Saya lebih suka memanggil mereka teman. Iya bersama dua orang teman. Nama nenek itu Nenek Tina. Dia tidak mau dipanggil Ibu. Kalau sekarang umurnya sudah masuk 75 tahun. Wow! Ketika bertemu dengan saya saat itu umurnya lebih muda 2 tahun dibanding sekarang. Saya beberapa kali tak percaya. Nenek-nenek sendirian di stasiun, berjalannya masih gagah dan tujuan kemana. Coba tebak? Ke paling ujung Pulau Jawa. Nenek tersebut tujuannya mau ke surabaya. Hal ini sudah biasa dialakukan. Rutinitas 2 bulanan yang dia lakukan. Saling bergilir mengujungi anak dan cucunya.
Sehingga timbullah rasa ingin tahu saya untuk lebih dalam lagi. Apa rahasia hidup sehat dan umur panjang pada Nenek Tina. Tahukan anda? Suaminya nenek sudah meninggalkannya 17 tahun yang lalu. Subhanallah. Nenek akhirnya berujar yang pertama adalah jangan terlalu banyak pikiran, selalu tersenyum dan terakhir adalah olahraga kesukaannya adalah renang. Rupanya nenek Tina dulu atlet renang yang sekarang menurun ke cucunya. Nenek Tina biarpun nenek-nenek masih cantik. Sumpah! Saya jadi ingat dosenku. Biarpun sudah sepuh namun tetap hal biasa naik turun tangga di kampus. Bagiku beliau sudah menjadi guru besar meskipun tekendala di syarat administrasi. Malah ruangnya di lantai 4 mau tahu apa rahasianya iya hobinya olahraga dan minum air putih. Setiap hari beliau selalu berenang dimanapun dan kapanpun. Bila kalian masuk di ruang kuliah salah satu di kampus saya. Di dinding ruang itu berderet photo-photo yang pernah memimpi menjadi kepala departemen iya guru besar ini yang pertama kali jadi kepala departemen. Berkisar ada 8 photo yang berderet bila tidak salah. Photo-photo jauh setelah beliau menjabat sudah pada dipanggil semuanya. Hidup sehat sungguh luar biasa.
Berbeda dengan Prof yang satu lagi saya kenal. Orangnya selalu ceria dan enerjik. Sungguh luar biasa. Tahu umurnya berapa 2 tahun yang lalu kalau tidak salah umurnya 67 tahun. Masih lincah. Apa rahasianya Prof tersebut melakukan olahraga setiap hari yaitu jalan pagi selama 1 jam. Dimanapun dan kapanpun dia tinggal itu tak pernah beliau tinggalkan. Sehingga dikompleknya orang akan tahu ada tidak Prof tersebut di rumah atau lagi bertugas di luar. Semua orang kompleknya mengenal beliau.
Ketika asik berdiskusi dengan Nenek Tina tiba-tiba ada seorang gadis yang pake kerudung menghampiri. Mungkin sejak dari tadi dia memperhatikan diskusi kami yang menurutku seru. Tahukan anda? Saya disuruh tebak sama gadis tersebut umurnya berapa? Hmmmm. Berkisar 20 tahun deh. Rupanya meleset. Tahukan anda? Umurnya kalau tidak salah berkisar 36 tahun dan sudah punya anak dua. Weleh-weleh saya lagi-lagi di buat takjub oleh kekuasaan Allah. Apa rahasia uni? Akhirnya aku panggil namanya sesuai panggilan dari daerahnya. Selalu tersenyum. Wow. Begitu gampang. Hari itu dua orang menegur saya dan memberikah ilmu yang besar apa rahasia hidup sehat dan panjangmu. Mungkin ini jawaban selama ini yang saya cari. Kok saya sudah seperti Bapak-Bapak sedangkan baru umur baru 17 tahun ya ujarku pada temanku. Hahahaha. 17 tahun dilihat dari Monas. Iya saya akui. Saya sedikit senyum. Sedangkan waktu SMP dan SMA dulu kemana-mana saya senyum. Bahagia dan duka selalu tersenyum namun setelah kuliah tingkat persoalan terus bertambah sehingga saya melupakan satu hal rahasia hidup sehat adalah tersenyum. Benar kata Li Qing Yun orang cina yang usia berkisar 256 tahun rahasianya adalah "Jaga hati yang tenang, duduk seperti kura-kura, berjalan lincah seperti merpati dan tidur seperti anjing." Luar biasa.
"Kalo senyum melulu ntar dibilang gila toh, mas?" Biarlah. Mereka hanya penonton. Kamu adalah sutradara.
" Hmmmm...maksudmu menggila di hatimu" Sambungku.
Iya hidup butuh senyuman. Senyuman akan menjadikan semuanya menjadi mudah dan baik-baik saja. Musuh terbesar dalam hidup seseorang adalah dari dalam dirinya sendiri. Jadi ya senyumlah salah satunya. Bukan orang lain musuh kita. Diri kita sendiri. Melawan nafsu dengan senyum akan memundar, melawan kecewa dihati dengan senyuman maka akan teduh. Mudah saat ini kapan dan dimana saja saya berada akan banyak tersenyum. Senyum adalah wujud rasa syukur dan sabar yang menikmati karunia dari Sang Pencipta.
Kembali ke Nenek Tina. Diusapnya rambut saya sama Nenek Tina. " Semoga kamu nanti dapat istri yang sholeha ya, cucuku". Terimakasih ya Nenek Tina ilmu dan nasehatmu kan aku ingat. Mudah-mudahan kita akan ketemu lagi. Tetap saja jodoh, rezeki, bala dan maut adalah ketentuan Tuhan. Semuanya sudah ada janjinya. Namun apa yang kamu pikirkan itulah semesta berikan.
Post a Comment