Oleh Yar Johan
"Intan bagaikan Bidadari yang hinggap di telaga hatinya. Laksana butiran hujan yang jatuh di saat musim kemarau melanda. Artinya kehadiran Intan di kancah kehidupannya sangat berarti sekali. Dimana-mana ada intan "
"Intan bagaikan Bidadari yang hinggap di telaga hatinya. Laksana butiran hujan yang jatuh di saat musim kemarau melanda. Artinya kehadiran Intan di kancah kehidupannya sangat berarti sekali. Dimana-mana ada intan "
"Janji bukan mimpiBakal akan ada sebuah baruMembisikan mimpi akan berganti janjiAtaukah janji berubah menjadi sosok mimpi"
Pengumuman Ujian Nasional (UNAS) sudah diumumkan 1 Juli kemarin. Jumlah ketidaklulusan tentu sangatlah besar dan hal tersebut menimbulkan sejumlah tanda tanya baik itu datangnya dari pemerintah (sebagai pemotor pendidikan) atau dari kalangan masyarakat. Sebanyak 14. 302 orang siswa SMP dan SMA sederajad di Riau tidak lulus Ujian Nasional (UNAS) atau sekitar 15, 29 persen dari 93. 515 peserta. Khusus untuk SMA sederajad negeri dan swasta yang mengikuti UNAS sebanyak 16 persen yang tidak lulus. SMK sederajad negeri dan swasta sebanyak 25, 86 persen yang tidak lulus sementara SMP sederajad sebanyak 17, 89 persen juga mengalami nasib yang sama tidak lulus. Ini merupakan angka yang tidak bisa dianggap remeh dan kecil. Permasalahanya bagaimana nantinya kedepan nasib pendidikan yang ada di Riau ini bila kondisinya dari tahun ketahun bukannya persentase ketidak lulusan bertambah kecil malahan semangkin tajam meningkat. Sedangkan pendidikan merupakan indicator yang mempengaruhi dan menentukan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Semangkin tinggi kualitas pendidikan maka akan melahirkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia juga.
Penulis masih ingat perkatan Bapak/Ibu guru ketika duduk di bangku sekolah beberapa tahun yang lalu. Sebuah kebanggan tersendiri yang ada dibenak kami (baca “Guru”) seandainya kami mampu mengantar kalian melewati gerbang ujian nasional ini dengan selamat. Kami adalah orang yang pertama kali berbangga dan tersenyum, bahagia dan gembira serta orang yang pertama kali akan mengucapkan selamat sebelum pihak yang lain baik itu orang tua, pemerintah atau saudara kerabat kalian. Sebuah kekecewaan dan bukti bahwa kami boleh dibilang tak berhasil mendidik kalian seandainya terjadi sebaliknya. Di sini Penulis bukanlah menitik beratkan penyebab permasalah ketidaklulusan adalah Guru. Bukan itu maksud penulis. Kita bisa lihat begitu mulianya hati seorang guru. Tak ada satu orang gurupun yang akan menghancurkan masa depan siswanya kalau itupun ada tak pantas dia di panggil guru. Penulis menyayang ketika evaluasi ini nantinya terjadi ada pihak – pihak yang di pojokkan dan dirugi. Hal ini perlu diwanti – wanti supaya tak terjadi.
UNAS bukanlah barang baru lagi yang kita dengar dan laksanakan. Namun sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu. Hanya saja nilai kompetisi kelulusanya dinaikkan dan diperketat serta kualitas bobot soal malah semangkin tinggi dari tahun ketahun dan hal ini adalah sebuah kewajaran menuju arah lebih maju. Yang namanya maju pasti kearah yang lebih baik. Penulis pikir pastilah pihak sekolah dan siswa sudah menyiapkan walau mungkin usaha yang dilakukan belum optimal. Banyak beberapa pihak khususnya dari siswa sendiri mengakui standar kelulusan tahun ini terlalu tinggi dan kapasitas soal yang dibuat cukup susah untuk dijawab. Kiat semuanya bertanya dan meraba bagian mana yang menjadikan alasan yang kuat penyebab banayknya tidak lulus ujian nasional ini.
Evaluasi merupakan jalan terakhir atas jawab tersebut tapi bukanlah hal utama bila tanpa ada kebersamaan dan kerjasama. Namun di dalam evaluasi ini kita bukan saling menyalahkan satu pihak atau mencari kambing hitam. Sebab sebuah kelulusan siswa bukanlah disebabkan hanya satu pihak saja tetapi seluruh pihak saling berkaitan, semuanya saling membantu dan kerjasama. Dunia pendidikan akan berhasil dan maju bila adanya kebersamaan. Kebersamaan itu adalah kebersamaan datangnya dari sekolah, pemerintah dan masyarakat. Dan ini juga berlaku ketika terjadi sebuah ketidak lulusan siswa. Berat sama dipikul ringan sama dijinjing.
Tanpa ada evaluasi hasilnya NOL besar dan akan berakibat buruk untuk tahun – tahun kedepannya serta akan berimbas kepada Visi RIAU 2020 sendiri “Sebagi pusat melayu dan pusat pendidikan” hal ini, harus di tanggapi secara serius bukan main – main karena memang posisi Riau sangat strategis. Bila tidak, VISI hanya tinggal nama dan slogan yang tak berharga.
Evaluasi begitu banyak apakah itu menyangkut masalah kualitas guru, sarana, atau masalah gizi siswa atau karena sistem komputerisasi yang diterapkan mungkin juga masalah ketetapan standar kelulusan terlalu besar. Melihat hal ini. Coba kita belajar dari kota pelajar yaitu yogyakarta. Apakah ada yang kurang? Disalah satu stasiun Tv swasta mengabarkan sebanyak 23 sekolah di kota yang terkenal sebagai kota pelajar tersebut dinyatakan tidak lulus ujian nasional. Kita semua tahu bahwa Yogyakarta adalah pusatnya pendidikan. Kompetensi siswanya tinggi apalagi kuaitasnya. Namun kenyataannya. Kurang apa lagi? Ini sebuah mesteri yang harus dan wajib untuk diungkap.
Menurut hemat penulis berkaca dari hal yang dialami oleh Yogyakarta yang terkenal kota pelajar tersebut ada baiknya di dalam Evaluasi ini cobalah selain evaluasi kualitas guru, sarana dan pesarana atau gizi siswa. Pihak sekolah, pemerintah dan masyarakat sama – sama untuk mensosialisasikan bagaimana teknik mengisi atau membulatkan lembar jawaban komputer. Biarpun itu masalah kecil itu namun bukanlah dianggap remeh dan sepele. Di sana ujung nasib kelulusan siswa. Sangat menyedihkan memang bila hal itu terulang kembali dan itu ternyata hal ini menjadi factor utama menjadi penyebab banyaknya siswa tidak lulus. Sebab sampai sekarang penulis pribadi belum memperoleh bentuk baku bagaiman cara dan efektifnya menggunakan lembar jawaban yang nantinya di periksa oleh komputer. Sosialisi dari pemerintah sangat kurang menegenai hal ini. Kita tahu bila salah sedikit saja itu sangat berbahaya. Masih banyak siswa – siswa yang tidak tahu bahkan masih ada yang bingung bagaimana cara membulatkan atau mengisi lembar jawaban komputer tersebut yang baik, benar dan tepat dengan menggunakan teknik – teknik tertentu.
Ketika Penulis masih duduk dibangku sekolah beberapa tahun yang lalu sosialisasi mengenai pengisian lembar jawaban sama sekali tidak ada hanya sebatas pengetahuan siswa sendiri dan hal tersebut tak bisa menjadi pegangan dan ajuan. Walaupun banyak pihak beranggapan persentase kesalahan penyebab ketidaklulusan ujian nasional di bagian ini hanya kecil. Itu salah besar. Apa lagi tri out pemeriksaan tidak pernah menggunakan lembar komputer yang sebenarnya hanya pemeriksaan manual saja. Tidak salahnya itu perlu dikaji lebih serius lagi.
Ada seorang siswa yang selama sekolah berprestasi dalam bidang akademik tidak pernah keluar dari tiga besar disekolahnya bahkan sudah diterima di Perguruan Tinggi negeri favorit melalui jalur PBUD ternyata setelah pengumuman ternyata dirinya tidak lulus. Dapat dibayangkan kondisi siswa tersebut secara psikolog hal ini sangat membahayakan jiwa siswa tersebut. Bukan hanya siswa saja yang menderita sekolah juga mendapatkan imbasannya. Sebab dia adalah asset bangsa yang berharga. Generasi penerus nantinya bahkan ada siswa yang tidak lulus ujian nasional yang sampai stress.terpaksa mendekam di rumah sakit jiwa (RSC) siapa yang bingung dan rugi?
Penulis hanya berharap pendidikanlah yang membuka sebuah peradaban baru yang lebih maju dan perubahan yang lebih cerah bukan malah menambah masalah dan membuat bingung khususnya rakyat kecil yang tak tahu apa – apa. Mari kita sama – sama evaluasi. Tampa kebersamaan maka VISI RIAU 2020 sebagai pusat melayu dan pusat pendidkan tidak bakalan terwujud. Ingat apa salah satu moto AA GYM untuk menggapai tujuan dengan sukses dan berhasil “ Mulailah dari yang terkecil” apa salahnya di dalam evaluasi ini kita terapkan. Semoga. (Yar johan: Pekanbaru, 4 Juli 2005)
" Cacing sutera (Tubifex sp) cukup mudah untuk dijumpai, dan jika dibudidayakan tidaklah sulit untuk melakukannya. Kemampuanya beradaptasi dengan kualitas air yang jelek membuatnya bisa dipelihara di perairan mengalir mana saja, bahkan pada perairan tercemar sekalipun. Selain itu juga bias bertahan lama hidup di air dan nilai gizi yang ada pada cacing ini cukup baik untuk pertumbuhan ikan "
Lomba Mengarang: Partisipasi Perempuan Indonesia dalam Pembangunan
Pusat Studi Wanita UGM bekerja sama dengan sekolah Pascasarjana UGM menyelenggarakan Lomba Mengarang dengan tema “Partisipasi Perempun Indonesia dalam Pembangunan dalam Rangka Peringatan 100 Tahun Kebangkitan Perempuan Indonesia”.Semakin banyak perempuan terlibat dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan publik. Sejumlah kasus menunjukkan kondisi sosial ekonomi keluarga menjadi alasan kuat bagi perempuan untuk terjun ke ranah publik untuk meningkatkan kualitas hidup, baik dari segi ekonomis maupun nonekonomis. Perempuan di ranah publik dewasa ini masih mengalami ketidakadilan gender: subordinasi, marginalisasi, kekerasan, stereotipe, bahkan beban ganda.
Berdasarkan kebijakan-kebijakan terkait pemberdayaan gender pada hakikatnya, perempuan dan laki-laki memiliki akses, partisipasi,kontrol, dan manfaat yang sama, setara, dan adil dalam berbagai sektor pembangunan. Sebagai makhluk sosial, perempuan memiliki potensi diri, harapan-harapan, kebutuhan-kebutuhan, dan minat-minat tertentu dalam menjalani kehidupannya. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi perempuan dalam kegiatan pembangunan merupakan kebutuhan aktualisasi diri dalam rangka peningkatan kualitas hidupnya.
Sebagai bagian dari masyarakat, perempuan juga memiliki peran potensi yang cukup besar dalam mengambil keputusan dalam ranah domestik, pendidikan, penyumbang tenaga, maupun pendukung organisasi sosial kemasyarakatan. Oleh karena itu, sasaran pemberdayaan perempuan seyogyanya diarahkan untuk mengembangkan dan mematangkan berbagai potensi diri perempuan untuk dapat memanfaatkan hak dan kesempatan yang sama dengan laki-laki terhadap sumber daya pembangunan dalam rangka menuju kemandirian.
Salah satu upaya untuk mengungkapkan wawasan dan pengalaman tentang peran dan pemberdayaan perempuan di berbagai sektor pembangunan, PSW UGM bekerja sama dengan Sekolah Pascasarjana mengadakan lomba mengarang dengan topik Partisipasi Perempuan Indonesia dalam Pembangunan dalam rangka 100 Tahun Kebangkitan Perempuan Indonesia kepada masyarakat umum baik laki-laki maupun perempuan. Melalui lomba mengarang diharapkan masyarakat mendapatkan wawasan tentang partisipasi perempuan dalam pembangunan: sosial, budaya, ekonomi, kesehatan, politik, hukum, pendidikan, teknologi dan informasi, keagamaan, dan sebagainya dalam rangka peningkatan kualitas hidup dan kemandirian.
Tujuan Mendorong masyarakat untuk memahami dan mendapatkan wawasan partisipasi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan dari masa ke masa Mendorong masyarakat untuk mengungkapkan partisipasi perempuan dalam pembangunan dalam bentuk tulisan
Peserta
Laki-laki atau perempuan lulusan S1 dari berbagai disiplin ilmu dari seluruh
Tata Cara
a. Penulisan
1. Tulisan diungkapkan dalam bentuk esai
2. Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai dengan EYD)
3. Esai ditulis dengan menggunakan huruf Arial 11 dan spasi 1,5
4. Jumlah halaman esai maksimal 10 lembar kuarto
5. Sertakan bio data penulis (CV), foto ukuran 3 x 4, dan
b. Pengiriman
1. Tulisan dikirim dalam bentuk print out sebanyak 1 eksemplar dan soft copy (CD)
2. Pengiriman dapat dilakukan melalui email PSW UGM: psw_ugm@yahoo.co.id (pengiriman melalui email, tidak perlu menyertakan print out) atau dikirim melalui pos atau datang langsung ke PSW UGM, Jl. Asemkranji Sekip K-5,
Pengumuman Pemenang 1. Tulisan akan dinilai dewan juri pada bulan Juli 2008 dan hasilnya akan diumumkan melalui website PSW UGM pada tanggal 11 JUli 2008. Pemenang lomba akan diberitahukan secara tertulis. Pemenang lomba akan diundang dan menerima hadiah pada acara Seminar International PSW UGM: Two Days Conference On “Women In Public Sector” pada tanggal 16 - 17 JUli 2008. 2. Tulisan-tulisan yang dianggap memenuhi syarat akan dipublikasikan dalam bentuk buku tidak untuk kepentingan komersial.
Kriteria Penilaian
1. Bobot isi sesuai dengan tema
2. Relevansi tema dengan permasalahan nyata
3. Menampilkan sesuatu yang inovatif dan kreatif
4. Terdapat ide-ide untuk pemecahan masalah
5. Tulisan mudah dimengerti oleh berbagai pihak
Hadiah
1. Juara I mendapatkan Trofi dari Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan RI, sertifikat, stimulan pembinaan sebesar Rp 1.500.000,00, dan beasiswa S2 Sekolah Pascasarjana UGM*
2. Juara II mendapatkan Trofi dari Rektor UGM, sertifikat, dan stimulan pembinaan sebesar Rp 1.250.000,00
3. Juara III mendapatkan Trofi dari Direktur Sekolah Pascasarjana UGM, sertifikat, dan stimulan pembinaan sebesar Rp 1.000.000,00
4. Juara IV (Harapan I) mendapatkan Trofi dari Kantor Pemberdayaan Perempuan Provinsi DIY, dan sertifikat, stimulan pembinaan sebesar Rp 500.000,00
5. Juara V (Harapan II) mendapatkan Trofi dari Kepala PSW UGM, sertifikat, dan stimulan pembinaan Rp 500.000,00
*Bilamana Juara I sedang/sudah menempuh S2 atau S3 hadiah beasiswa akan diberikan kepada pemenang yang belum menempuh pendidikan di pascasarjana berdasarkan peringkat.
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama :
Tempat & tanggal lahir :
Alamat :
Email :
Telp/HP :
Institusi :
No. Identitas (SIM / KTP) :
Judul tulisan :
Dengan ini menyatakan bersedia menyerahkan tulisan kepada panitia untuk menjadi hak milik panitia dan tulisan tersebut dipublikasikan oleh panitia dalam bentuk buku.
Pernyataan ini dibuat dengan sungguh-sungguh dan tidak ada unsur paksaan.
Hormat kami,
(Nama Lengkap)
eminar Internasional Dua Hari “Women In Public Sector”
Bersama ini, kami mengundang Bapak/Ibu/Sdr. untuk mengikuti Seminar Internasional selama dua hari dengan topik “Women ini Public Sector”, baik sebagai pemakalah maupun peserta. Seminar ini diadakan oleh Pusat Studi Wanita UGM yang akan diselenggarakan pada tanggal 16 – 17 Juli 2008 jam 08.00 – 17.00 WIB di Gedung Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Lantai 5,
Tema – tema yang dapat dipresentasikan adalah;
* Perempuan di Sektor Sains dan Teknologi
* Perempuan di Sektor Kesehatan dan Kedokteran
* Perempuan di Sektor Agrokompleks: Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan, dan lain-lain
* Perempuan di Sektor Sosial Humaniora: Politik, Sastra, Hukum, Agama, Pariwisata, Sejarah, Pendidikan, Seni, dan lain-lain.
Peserta dimohon memberikan konfirmasi sebelum tanggal 1 Juni 2008. Bagi peserta yang ingin mempresentasikan makalah dimohon mengumpulkan abstrak sebelum 30 Mei 2008, format MS-Word dalam bentuk softcopy ke email: psw_ugm@yahoo.co.id, atau dalam bentuk CD ke PSW UGM Jl. Asemkranji Sekip K-5, Yogyakarta ataupun melalui ke fax PSW UGM: (+62 274)583546. Abstrak maksimal 300 kata ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris diketik dengan 1 spasi dan huruf Arial 11. Formulir pendaftaran dan informasi lebih lanjut dapat diakses melalui website PSW UGM: http://www.psw-ugm.web.id. Biaya seminar ini adalah
PESERTA DALAM NEGERI
Registrasi Awal (paling lambat 16 Juni 200
Umum: Rp 500.000,00
Mahasiswa: Rp 400.000,00
Registrasi Akhir (paling lambat 10 Juli 200
Umum: Rp 700.000,00
Mahasiswa: Rp 600.000,00
PESERTA MANCANEGARA
Registrasi Awal: US $ 95 (paling lambat 16 Juni 200
Registrasi Akhir: US $ 110 (paling lambat 10 Juni 200
Peserta dapat melakukan pembayaran melalui rekening:
R. Ay. Siti Hariti Sastriyani
QQ Pusat Studi Wanita UGM
Bank Mandiri Kantor Cabang Pembantu UGM
No: 137-00-0483973-0
Kontak Person:
Dra. Heri Susilowati
Jl. Asemkranji Sekip K-5
Kami juga mengundang Bapak/Ibu/Sdr untuk menyaksikan acara “Pementasan Trilogi Dalang Perempuan (terdiri dari seorang dalang perempuan cilik, seorang dalang perempuan dewasa, dan seorang dalang perempuan dari Jepang)” pada tanggal 17 Juli 2008 di halaman Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardja Soemantri, pukul 20.00 WIB (tidak dikenai biaya). Acara “Pementasan Trilogi Dalang Perempuan merupakan kerja sama antara Pusat Studi Wanita dengan Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardja Soemantri.
Hormat kami,
Siti Hariti Sastriyani
Pusat Studi Wanita Universitas Gadjah Mada
Kantor: Jl. Asemkranji, Sekip K-5,
FORMULIR PENDAFTARAN
Seminar Internasional Dua Hari “WOMEN IN PUBLIC SECTOR” 16 – 17 Juli , 2008
Di Gedung Pascasarjana Universitas Gadjah Mada,
Nama Lengkap :
Gelar :
Institusi :
Alamat :
No Telepon Kantor :
Rumah :
Fax Kantor :
Rumah :
E-mail :
Partisipasi (Pemakalah/Peserta*):
Judul Tulisan :
"Tetap berpegang teguh pada sumpah mahasiswa yang mengaku: “Bertanah air satu, tanah air tanpa penindasan. Berbangsa satu, bangsa yang gandrung keadilan. Berbahasa satu, bahasa kebenaran”
"Saya percaya, hidup sedang terus-menerus menguji tingkat komitmen kita. Dan, hadiah terbesar dari hidup ini diberikan hanya pada mereka yang menunjukkan komitmen yang tiada akhir untuk berusaha sampai mereka meraihnya. (Anthony Robbins) "