[PERIKANAN]: Budidaya Tiram Mutiara (bagian 1)

Sebelum pola pemikiran manusia maju dan teknologi belum berkembang., boleh dikatakan hanya orang – orang tertentu saja yang dapat menemukan mutiara. Sebab tidak sembarang tempat mutiara dapat ditemukan, benar – benar sangat tyersembunyi yaitu dalam tubuh hewan/binatang yang hanya biasa hidup di dalam air. Dan itu pun tidak sembarang hewan mempunyainya, tetapi biasan hidup di air laut dan golongan kerang – kerangan atau kijing yang biasa hidup air tawar.

Mutiara yang sekarang beredar di di pasaran, sebenarnya ada dua jenis, yaitu yang asli dan dan imitasi atau tiruan. Tentu saja harganya pun sangat jauh berbeda. Mutiara yang asli pun dapat dibedakan menjadi dua yaitu mutiara alam yang dibentuk secara alami dalam tubuh tiram dan mutiara budidaya yang sengaja diusahakan oleh manusia melalui proses budidaya. Sedangkan mutiara imitasi atau tiruan adalah mutiara yang dibuat langsung dari bahan gelas atau plastik yang diberi lapisan dari sisik ikan layur yang berwarna putih mengkilat.

Permasalahnya sekarang adalah adanya kendala dalam pengembangan budidaya tiram mutiara di indonesia yakni langkanya tenaga ahli kita yang berkecimpung  dalam bidang mutiara ini. Hal ini terbukti dari banyak perusahaan mutiara yang sebagian besar adalah patungan dengan perusahaan jepang. Padahal budidaya tiram mutiara ini mempunyai prospek yang sangat cerah  dan dapat ddiandalkan sebagai sumber devisa negara di masa yang akan datang sekaligus dapat menunjang program pemerintah dalam pemetaan kesempatan kerja dan penciptaan lapangan kerja baru bagi angkatan kerja di indonesia.

Oleh kerena itu, kiranya tepat dan sangat bijaksana apabila budidaya tiram mutiara ini tersu dipacu dan digalakan pengembangannya. Di negara – negara yang telah maju dalam pembuatan mutiara budidaya seperti jepang, industri mutiara tidak saja dilakukan oleh perusaha – perusahanan besar, tetapi sudah mengarah kepada industri skala rumah tangga yang dapat dilakukan oleh anggota keluarga.

1.    Klasifikasi
Tiram mutiara memeliki cangkang yang tidak simestris fdan sangat keras, tetapi seluruh organ tubuhnya sama sekali tidak bertulang dan sangat lunak. Tiram mutiara (Pinctada maxima) secara taksonomi dimasukkan ke dalam king dom invertebrata, yang berarti hewan tidak bertulang belakang dan phyllum Mulusca yang berarti bertubuh lunak.
Secara rinci, jenis tiram mutiara dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
      Kingdom          : Invertebrata
      Phylllum          : Mulusca
      Kalss               :  Pellecypoda atau lamellibranchiata
      Ordo               : Anysomyaria
      Famili              : Pteridae
      Genus             : Pinctada
      Spesies           : Pinctada sp dan Pteria sp

2.    Morfologi dan Anatomi
Bentuk luar tiram mutiara tampak seperti batu karang yang tidak ada tanda – tanda kehidupan. Tetapi di balik kekokokhan tersebut terdapat organ yang  dapat mengatur segala kativitas kehidupan dari tiram mutiara itu sendiri. Dalam kelunakan tubuh tiram tersebut terdapat cangkang yang keras untuk melindungi bagian tubuh agar terhindar dari benturan maupun serangan hewan lain. Di samping itu, dalam cangkang yang jumlahnya satu pasang dan mempunyai bentuk yang berlainan itu terdapat mother of pearl atau lapisan induk mutiara serta nacre yang dapt membentuk lapisan mutiara.
Jika dilihat zat penyusunnya maka lapisan pada cangkang tiram di bagi 3 lapisab yaitu:
1.    Lapisan periostrakum
Adalah lapisan kulit luar yang kasar yang tersusun dari zat organik yang menyerupai tanduk.
2.    Lapisan prismatik
Adalah lapisan kedua yang tersusun dari kristal – kristal kecil yang berbentuk prisma dari hexagonal calcite.
3.    Lapisan mutiara atau nacre
Adalah lapisan kulitsebelah dalam yang tersusun dari kalsium karbonat (CaCo3).

Namun secara umum, organ tiram mutiara dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu kaki, matel dan organ dalam.
a.    Kaki
Digunakan untuk bergerak terutama waktu masih muda. S4elain itu, kaki tiram juga berfungsi untuk membersihkan kotoran yang mungkin menempel pada insang maupun mantelnya.
b.    Mantel
Matel merupakan jaringan yang dilindungi oleh sel – sel epihelial dan dapat membungkus organ bagian dalamj. Letaknya berada di antara cangkang bagian dalam atau epithel luar dengan organ dalam atau mass viseralis.
c.    Organ Dalam
Bagian ini letaknya agak tersembunyi setelah mantel dan merupakan pusat aktivitas kehidupanya yang terdiri dari : insang, mulut, jantung, susunan saraf, alat perkembangbiakkan, otot, lambung , usus dan anus.

3.    Kebiasaan Hidup
Tiram mutiara jenis Pinctada sp yang abanyak dijumpai di berbagai n4egara seperti filipina, thailand, birma, Australia dan Perairan Indonesia. Sebenranya tiram jenis ini lebih menyukai hidup di daerah batuan karang atau dasar perairan yang berpasir. Di samping itu banyak di jumpai pada ke dalaman antara 20 m – 60 m. 
Berbeda dengan jenis ikan yang lain, cara makan tiram mutiara ini di lakukan dengan menyaring air laut. Sedangkan cara mengambil makannanya dilakukan dengan menggetarkan insang yang menyebabkan air masuk ke dalam rongga mantel. Kemudian dengan menggerakkan bulu insang, masa plankton yang masuk akan berkumpul di sekeliling insang. Selanjutnya melaui gerakan labial palp plankton akan masuk ke dalam mulut.
Pertumbuhan tiram mutiara biasanya sangat tergantung pada temperatur air, salinitas, makanan yang cukup dan persentase kimia dalam air laut. Pada musim panas, dimana suhu naik, tiram mutiara dapat tumbuh secara maksimal. Namun jika suhu dan salinitsa sepanjang tahun stabil dengan kondisi lingkungan yang ideal, maka pertumbuhan pun akan stabil pula, dengan pertambahan maksimum bisa mencapai 1 cm per bulan.
Perbedaan salinitas pada permukaan dan di bawahnya akibat hujan lebat dapat menyebabkan kerusakan populasi tiram mutiara secara alami (bersambung).


1 comments:

terima kasih, mulai mempelajari dunia kerang nih, cuma artikel tentang budidayanya masih sulit didapat.

Reply

Post a Comment