Sebelum
pola pemikiran manusia maju dan teknologi belum berkembang., boleh dikatakan
hanya orang – orang tertentu saja yang dapat menemukan mutiara. Sebab tidak
sembarang tempat mutiara dapat ditemukan, benar – benar sangat tyersembunyi yaitu
dalam tubuh hewan/binatang yang hanya biasa hidup di dalam air. Dan itu pun
tidak sembarang hewan mempunyainya, tetapi biasan hidup di air laut dan
golongan kerang – kerangan atau kijing yang biasa hidup air tawar.
Mutiara
yang sekarang beredar di di pasaran, sebenarnya ada dua jenis, yaitu yang asli
dan dan imitasi atau tiruan. Tentu saja harganya pun sangat jauh berbeda.
Mutiara yang asli pun dapat dibedakan menjadi dua yaitu mutiara alam yang
dibentuk secara alami dalam tubuh tiram dan mutiara budidaya yang sengaja
diusahakan oleh manusia melalui proses budidaya. Sedangkan mutiara imitasi atau
tiruan adalah mutiara yang dibuat langsung dari bahan gelas atau plastik yang
diberi lapisan dari sisik ikan layur yang berwarna putih mengkilat.
Permasalahnya
sekarang adalah adanya kendala dalam pengembangan budidaya
tiram mutiara di indonesia yakni langkanya tenaga ahli kita yang
berkecimpung dalam bidang mutiara ini.
Hal ini terbukti dari banyak perusahaan mutiara yang sebagian besar adalah
patungan dengan perusahaan jepang. Padahal budidaya tiram mutiara ini mempunyai
prospek yang sangat cerah dan dapat
ddiandalkan sebagai sumber devisa negara di masa yang akan datang sekaligus
dapat menunjang program pemerintah dalam pemetaan kesempatan kerja dan
penciptaan lapangan kerja baru bagi angkatan kerja di indonesia.
Oleh
kerena itu, kiranya tepat dan sangat bijaksana apabila budidaya tiram mutiara
ini tersu dipacu dan digalakan pengembangannya. Di negara – negara yang telah
maju dalam pembuatan mutiara budidaya seperti jepang, industri mutiara tidak
saja dilakukan oleh perusaha – perusahanan besar, tetapi sudah mengarah kepada
industri skala rumah tangga yang dapat dilakukan oleh anggota keluarga.
1.
Klasifikasi
Tiram
mutiara memeliki cangkang yang tidak simestris fdan sangat keras, tetapi
seluruh organ tubuhnya sama sekali tidak bertulang dan sangat lunak. Tiram
mutiara (Pinctada maxima) secara taksonomi dimasukkan ke dalam king dom
invertebrata, yang berarti hewan tidak bertulang belakang dan phyllum Mulusca
yang berarti bertubuh lunak.
Secara
rinci, jenis tiram mutiara dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom :
Invertebrata
Phylllum :
Mulusca
Kalss : Pellecypoda atau lamellibranchiata
Ordo
: Anysomyaria
Famili :
Pteridae
Genus :
Pinctada
Spesies :
Pinctada sp dan Pteria sp
2.
Morfologi dan Anatomi
Bentuk
luar tiram mutiara tampak seperti batu karang yang tidak ada tanda – tanda
kehidupan. Tetapi di balik kekokokhan tersebut terdapat organ yang dapat mengatur segala kativitas kehidupan
dari tiram mutiara itu sendiri. Dalam kelunakan tubuh tiram tersebut terdapat
cangkang yang keras untuk melindungi bagian tubuh agar terhindar dari benturan
maupun serangan hewan lain. Di samping itu, dalam cangkang yang jumlahnya satu
pasang dan mempunyai bentuk yang berlainan itu terdapat mother of pearl atau
lapisan induk mutiara serta nacre yang dapt membentuk lapisan mutiara.
Jika
dilihat zat penyusunnya maka lapisan pada cangkang tiram di bagi 3 lapisab
yaitu:
1.
Lapisan periostrakum
Adalah
lapisan kulit luar yang kasar yang tersusun dari zat organik yang menyerupai
tanduk.
2.
Lapisan prismatik
Adalah
lapisan kedua yang tersusun dari kristal – kristal kecil yang berbentuk prisma
dari hexagonal calcite.
3.
Lapisan mutiara atau nacre
Adalah
lapisan kulitsebelah dalam yang tersusun dari kalsium karbonat (CaCo3).
Namun secara umum,
organ tiram mutiara dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu kaki, matel dan
organ dalam.
a.
Kaki
Digunakan
untuk bergerak terutama waktu masih muda. S4elain itu, kaki tiram juga
berfungsi untuk membersihkan kotoran yang mungkin menempel pada insang maupun
mantelnya.
b.
Mantel
Matel
merupakan jaringan yang dilindungi oleh sel – sel epihelial dan dapat
membungkus organ bagian dalamj. Letaknya berada di antara cangkang bagian dalam
atau epithel luar dengan organ dalam atau mass viseralis.
c.
Organ Dalam
Bagian ini
letaknya agak tersembunyi setelah mantel dan merupakan pusat aktivitas
kehidupanya yang terdiri dari : insang, mulut, jantung, susunan saraf, alat
perkembangbiakkan, otot, lambung , usus dan anus.
3.
Kebiasaan Hidup
Tiram
mutiara jenis Pinctada sp yang abanyak dijumpai di berbagai
n4egara seperti filipina, thailand, birma, Australia dan Perairan Indonesia.
Sebenranya tiram jenis ini lebih menyukai hidup di daerah batuan karang atau
dasar perairan yang berpasir. Di samping itu banyak di jumpai pada ke dalaman
antara 20 m – 60 m.
Berbeda
dengan jenis ikan yang lain, cara makan tiram mutiara ini di lakukan dengan
menyaring air laut. Sedangkan cara mengambil makannanya dilakukan dengan
menggetarkan insang yang menyebabkan air masuk ke dalam rongga mantel. Kemudian
dengan menggerakkan bulu insang, masa plankton yang masuk akan berkumpul di
sekeliling insang. Selanjutnya melaui gerakan labial palp plankton akan masuk
ke dalam mulut.
Pertumbuhan
tiram mutiara biasanya sangat tergantung pada temperatur air, salinitas,
makanan yang cukup dan persentase kimia dalam air laut. Pada musim panas,
dimana suhu naik, tiram mutiara dapat tumbuh secara maksimal. Namun jika suhu
dan salinitsa sepanjang tahun stabil dengan kondisi lingkungan yang ideal, maka
pertumbuhan pun akan stabil pula, dengan pertambahan maksimum bisa mencapai 1
cm per bulan.
Perbedaan
salinitas pada permukaan dan di bawahnya akibat hujan lebat dapat menyebabkan
kerusakan populasi tiram mutiara secara alami (bersambung).
1 comments:
terima kasih, mulai mempelajari dunia kerang nih, cuma artikel tentang budidayanya masih sulit didapat.
ReplyPost a Comment