[PERIKANAN]: Budidaya Tiram Mutiara (bagian 2)

Bagian penting yang harus kita lakukan sebelum memulai swuatu usaha budiadaya adalah mencari dan meniali calon lokasi yang akan dijadikan tempat pemeliharaan. Pemilihan lokasi tentu tidak sedikit biaya yang dikeluarkan. Tetapi biaya itu bila dibandingkan dengan resiko dan keuntungan yang akan didapatmasih belum seberapa. Usaha budidaya tiram mutiar a memang memerlukan investasi yang cukup besar, maka demi keselamatandan kesinambungan usaha, lokasi budidaya hendaklah dipilih yang benar – benar memenuhi persaratan, dengan mempertimbangkan hal – hal berikut :

1.    Faktor Alam
Laut sebagai bagian dari lokasi usaha dan sangat terbuka dengan 0-pengaruh luar, maka faktor – faktor alam seperti hujan, badai, gelombang, pasang surut. Merupakan hal – hal yang perlu dipelajari. Faktor – faktor alam tersebut tidak bisa dikendalikan oleh tangan – tangan terampil ataupun alat – alat yang serba canggih. Oleh karena itu kalau kita ingin selamat dan berhasil dalam membudidayakan tiram mutiara, faktor alam harus terus mendukung lokasi budidaya. Prinsip budidaya di alam terbuka seperti laut adalah menselaraskan antara kebutuhan biologis dan fisiologis dari hewan yang dipelihara dengan kondisi alam atau lingkungan sebagai media hidup, sehingga didapatkan suatu kehidupan yang baik dan pertumbuhan  yang normal.
Lokasi yang memenuhi syarat dalam hubunganya dengan faktor alam tersebut adalah sebagai berikut :
Ø  Terlindung dari pengaruh angin musim, gerakan arus dan gelombang yang besar.
Ø  Bebas dari pengaruh sumber banjir yang dapat menimbulkan kekeruhan dan perubahan salinitas.
Lokasi yang memenuhi persyaratan tersebutn biasanya dijumpai pada laut yanga terletak diantara pulau – pulau kecil atau teluk.

2.    Sumber Pencemaran
Limbah penduduk, pertanian maupun industri sebenarnya merupakn sumber pencemaran yang sangat membahayakan bagi kehidupan tiram mutiara. Berbagai bentuk limbah rumah tangga yang berupa sisa – sisa makanan, detergen,  bsaik berbentuk padat maupun cair serta berbagai macambahan – bahan lainya yang berasal dari berbagai aktivitas manusia, seringkali menjadi sumber penyakit yang serius bagi tiram yang dipelihara. Oleh karena itu, lokasi hendaklah dipilih yang agak jauh dari pengaruh bahan – bahan pencemar, terutama dari pusat – pusat pemukiman penduduk.
Yang tidak kalah bahayanya  adalah limbah yang berasal dari kegiatan industri, terutama industri – industri yang memakai bahan – bahan kimia. Biasanya limbah dari kegiatan tersebut merupakan bahan pencemar yang sangat membahayakan bagi kehidupan berbagai macam hewan air termasuk tiram mutiara. Oleh karena itu pemilihan lokasi untuk budidaya tiram mutiara harus jauh dari daerah perindustrian.

3.    Keamanan
Pencurian dan sabotase merupakan suatu hal yang sering terjadi dalam budidaya ikan, baik itu di darat maupun di laut, tidak terkecuali budidaya tiram mutiara. Apalagi budidaya di laut yang menyangkut kepentingan bersama bagi pemakai laut, yakni untuk keperluan pelayaran, penangkapan ikan, dan sebagainya sehingga rawan terhadap pencurian dan pencemaran. Oleh karena itu pemilihan lokasi juga harus memperhatikan kepentingan – kepentingan tersebut, terutama menghindari wilay yang menjadi pusat kegiatan manusia. Biasanya yang terlalu dekat dengan alur pelayaran akan terpengfaruh oleh minyak ataupun bahan pencemar lain dari kapal atau perahu yang berlayar.

4.    Sarana Penunjang
Untuk memperlanjar jalanya kegiatan pembudidayaanmaupun pemasarn kelak, maka saran penunjang seperti listrik dan sarana komunikasi sangat penting untuk diperhatikan. Disamping itu kemudahan tempat tinggal yang lebih dekat dengan lokasi usaha juga perlu diperhatikan agar memudahkan pengelolahan dan penjagaan. 

5.    Faktor Lingkungan
Kondisi dan kualitas air di lokasi budidaya sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan, ukuran dan kualitas mutiara. Kondisi dan kualitas air yang perlu diperhatikan adalh sebagi berikut :

a.    Dasar Perairan
      Dasar perairan secara fisik maupun kimia berpengaruh  besar terhadap sususnan dan kelimpahan organisme di dalam air termasuk bagi kehidupan tiram mutiara.
      Adanya perubahan tanah dasar (sedimen) akibat banjir yang menyebabkan dasar perairan tertutup lumpur   sering menimbulkan kematian pada tiram yang masih muda. Oleh karena itu dasar perairan yang berpasir atau berlumpur tidak layak untuk lokasi budidaya tiram mutiara. Dasar perairan yang cocok yaitu dasar perairan yang berkarang atau mengadung pecahan – pecahan karang. Bisa juga dipilih dasar perairan yang terbentuk akibat gugusan karang yang sudah mati atau gungungan – gunungan karang.

b.    Kedalaman
      Kedalam yang cocok untuk budidaya tiram mutiara ialah berkisar antara 15 m sampai dengan 20 m. pada kedalaman ini pertumbuhan tiram mutiara akan lebih baik.

c.    Arus Air
       lokasi yang cocok untuk budidaya tiram mutiara adalah yang terlindung dari arau yang kuat. Disamping itu pasang surut yang terjadi mampu menggantikan massa air secara total dan teratur, sehingga ketersediaan oksigen terlarut maupun plankton segar dapat terjamin.

d.    Salinitas
      Sebenarnya tiram mampu bertahan hidup pada kisaran salinitas yang luas, yaitu antara 200/ 00  - 500/ 00.  Tetapi salinitas terbaik untyuk pertumbuhan tiram mutiara adalah  320/ 00  - 350/ 00.  

e.    Suhu
      Untuk negara kita sendiri yang beriklim tropis, pertumbuhan yang terbaik dicapaim apad suhu antara 280C  - 300C pada iklim ini ternnyata sangat menguntungkan untuk budidaya tiram mutiara, sebab pertumbuhan lapisan mutiara dapat terjadi sepanjang tahun. Sedangkan negara yang memiliki empat musimm biasanyapertumbuhan tiram mutiara tidak terjadi sepanjang tahun, karena pada suhu air di bawah 130C (musim dingin) pelapisan mutiara atau penimbunanan zat kapur akan terhenti.

f.     Kecerahan
      untuk keperluan budidaya tiram mutiara selayaknya dipilih lokasi yang mempunyai kecerahan antara 4,5 m – 6,5 m, sehingga kedalaman pemeliharan bisa diusahakan anatar 6 m – 7m. Sebab biasanya tiram yang dibudidayakan diletakakn di bawah kedalaman atau pecahan rata – rata. 

g.    Kesuburan Perairan
      Tiram sebagai binatang yang tergolong filter feeder hanya mengandalkan makanan dengan menyerap plankton daroi perairan sekitar, sehingga keberadaan pakan alami akan memegang peranan yang sangat penting. Sedangkan keberadaan pakan alami itu sendiri sangat berkaitan erat dengan kesuburan suatu perairan.


Post a Comment