Bagian
penting yang harus kita lakukan sebelum memulai swuatu usaha budiadaya adalah
mencari dan meniali calon lokasi yang akan dijadikan tempat pemeliharaan.
Pemilihan lokasi tentu tidak sedikit biaya yang dikeluarkan. Tetapi biaya itu
bila dibandingkan dengan resiko dan keuntungan yang akan didapatmasih belum
seberapa. Usaha budidaya tiram mutiar a memang memerlukan investasi yang cukup
besar, maka demi keselamatandan kesinambungan usaha, lokasi budidaya hendaklah
dipilih yang benar – benar memenuhi persaratan, dengan mempertimbangkan hal –
hal berikut :
1.
Faktor Alam
Laut
sebagai bagian dari lokasi usaha dan sangat terbuka dengan 0-pengaruh luar,
maka faktor – faktor alam seperti hujan, badai, gelombang, pasang surut.
Merupakan hal – hal yang perlu dipelajari. Faktor – faktor alam tersebut tidak
bisa dikendalikan oleh tangan – tangan terampil ataupun alat – alat yang serba
canggih. Oleh karena itu kalau kita ingin selamat dan berhasil dalam
membudidayakan tiram mutiara, faktor alam harus terus mendukung lokasi
budidaya. Prinsip budidaya di alam terbuka seperti laut adalah menselaraskan
antara kebutuhan biologis dan fisiologis dari hewan yang dipelihara dengan
kondisi alam atau lingkungan sebagai media hidup, sehingga didapatkan suatu
kehidupan yang baik dan pertumbuhan yang
normal.
Lokasi
yang memenuhi syarat dalam hubunganya dengan faktor alam tersebut adalah
sebagai berikut :
Ø Terlindung
dari pengaruh angin musim, gerakan arus dan gelombang yang besar.
Ø Bebas dari
pengaruh sumber banjir yang dapat menimbulkan kekeruhan dan perubahan
salinitas.
Lokasi
yang memenuhi persyaratan tersebutn biasanya dijumpai pada laut yanga terletak
diantara pulau – pulau kecil atau teluk.
2.
Sumber Pencemaran
Limbah
penduduk, pertanian maupun industri sebenarnya merupakn sumber pencemaran yang
sangat membahayakan bagi kehidupan tiram mutiara. Berbagai bentuk limbah rumah
tangga yang berupa sisa – sisa makanan, detergen, bsaik berbentuk padat maupun cair serta
berbagai macambahan – bahan lainya yang berasal dari berbagai aktivitas
manusia, seringkali menjadi sumber penyakit yang serius bagi tiram yang
dipelihara. Oleh karena itu, lokasi hendaklah dipilih yang agak jauh dari pengaruh
bahan – bahan pencemar, terutama dari pusat – pusat pemukiman penduduk.
Yang tidak
kalah bahayanya adalah limbah yang
berasal dari kegiatan industri, terutama industri – industri yang memakai bahan
– bahan kimia. Biasanya limbah dari kegiatan tersebut merupakan bahan pencemar
yang sangat membahayakan bagi kehidupan berbagai macam hewan air termasuk tiram
mutiara. Oleh karena itu pemilihan lokasi untuk budidaya tiram mutiara harus
jauh dari daerah perindustrian.
3.
Keamanan
Pencurian
dan sabotase merupakan suatu hal yang sering terjadi dalam budidaya ikan, baik
itu di darat maupun di laut, tidak terkecuali budidaya tiram mutiara. Apalagi
budidaya di laut yang menyangkut kepentingan bersama bagi pemakai laut, yakni
untuk keperluan pelayaran, penangkapan ikan, dan sebagainya sehingga rawan
terhadap pencurian dan pencemaran. Oleh karena itu pemilihan lokasi juga harus
memperhatikan kepentingan – kepentingan tersebut, terutama menghindari wilay
yang menjadi pusat kegiatan manusia. Biasanya yang terlalu dekat dengan alur
pelayaran akan terpengfaruh oleh minyak ataupun bahan pencemar lain dari kapal
atau perahu yang berlayar.
4.
Sarana Penunjang
Untuk
memperlanjar jalanya kegiatan pembudidayaanmaupun pemasarn kelak, maka saran
penunjang seperti listrik dan sarana komunikasi sangat penting untuk
diperhatikan. Disamping itu kemudahan tempat tinggal yang lebih dekat dengan
lokasi usaha juga perlu diperhatikan agar memudahkan pengelolahan dan
penjagaan.
5.
Faktor Lingkungan
Kondisi
dan kualitas air di lokasi budidaya sangat besar pengaruhnya terhadap
pertumbuhan, ukuran dan kualitas mutiara. Kondisi dan kualitas air yang perlu
diperhatikan adalh sebagi berikut :
a. Dasar
Perairan
Dasar perairan secara fisik maupun kimia
berpengaruh besar terhadap sususnan dan
kelimpahan organisme di dalam air termasuk bagi kehidupan tiram mutiara.
Adanya perubahan tanah dasar (sedimen)
akibat banjir yang menyebabkan dasar perairan tertutup lumpur sering menimbulkan kematian pada tiram yang
masih muda. Oleh karena itu dasar perairan yang berpasir atau berlumpur tidak
layak untuk lokasi budidaya tiram mutiara. Dasar perairan yang cocok yaitu
dasar perairan yang berkarang atau mengadung pecahan – pecahan karang. Bisa
juga dipilih dasar perairan yang terbentuk akibat gugusan karang yang sudah
mati atau gungungan – gunungan karang.
b.
Kedalaman
Kedalam yang cocok
untuk budidaya tiram mutiara ialah berkisar antara 15 m sampai dengan 20 m.
pada kedalaman ini pertumbuhan tiram mutiara akan lebih baik.
c.
Arus Air
lokasi yang cocok untuk budidaya tiram mutiara
adalah yang terlindung dari arau yang kuat. Disamping itu pasang surut yang
terjadi mampu menggantikan massa air secara total dan teratur, sehingga
ketersediaan oksigen terlarut maupun plankton segar dapat terjamin.
d.
Salinitas
Sebenarnya tiram mampu
bertahan hidup pada kisaran salinitas yang luas, yaitu antara 200/
00 - 500/ 00. Tetapi salinitas terbaik untyuk pertumbuhan
tiram mutiara adalah 320/
00 - 350/ 00.
e.
Suhu
Untuk negara kita sendiri yang beriklim
tropis, pertumbuhan yang terbaik dicapaim apad suhu antara 280C
- 300C pada iklim ini
ternnyata sangat menguntungkan untuk budidaya tiram mutiara, sebab pertumbuhan
lapisan mutiara dapat terjadi sepanjang tahun. Sedangkan negara yang memiliki
empat musimm biasanyapertumbuhan tiram mutiara tidak terjadi sepanjang tahun,
karena pada suhu air di bawah 130C (musim dingin)
pelapisan mutiara atau penimbunanan zat kapur akan terhenti.
f.
Kecerahan
untuk keperluan
budidaya tiram mutiara selayaknya dipilih lokasi yang mempunyai kecerahan
antara 4,5 m – 6,5 m, sehingga kedalaman pemeliharan bisa diusahakan anatar 6 m
– 7m. Sebab biasanya tiram yang dibudidayakan diletakakn di bawah kedalaman
atau pecahan rata – rata.
g.
Kesuburan Perairan
Tiram sebagai
binatang yang tergolong filter feeder hanya mengandalkan makanan dengan
menyerap plankton daroi perairan sekitar, sehingga keberadaan pakan alami akan
memegang peranan yang sangat penting. Sedangkan keberadaan pakan alami itu
sendiri sangat berkaitan erat dengan kesuburan suatu perairan.
Post a Comment