|8 Kesalahan Sejarah Hanung pada Film “Soekarno”|

Tiket Film Soekarno

Akhirnya terjawab juga kemelut pikiran dan jiwa saya selama ini. Nonton bareng bersama Damm dan para cast  Film "Soekarno" yaitu Ario Bayu (Soekarno), Tiak Bravani (Fatmawati) dan Tahta Ginting (Sjahrir). Silakan baca |Memotret Film “Soekarno”: Pulanglah Soekarno Putra dan Soekarno Putri| dan |AKU MENONTON FILM SOEKARNO KARENA ADA FATMAWATI|. Di sini saya akan menyampaikan 8 kesalahan sejarah Hanung pada Film Soekarno yang konon katanya ini adalah Film Pucak dalam kariernya sebagai Sutradara. Yaitu:


1. Latar belakang syuting Filmnya bukan di lokasi yang sebenarnya sesuai dengan sejarah. Seharusnya tetap ada latar belakang daerah Bengkulu dan Ende sebagai temapt pengasingan Soekarno waktu itu.
2. Umur Fatmawati disebutkan berumur 15 tahun ketika menikah dengan Soekarno. Sedangkan Fatmawati menikah pada umur 20 tahun.
3. Ini adalah film nasionalisme. Terbukti ketika kita mau mulai menonton kita diwajibkan menyanyikan lagu kebangsaan. Hanung seperti melacurkan diri dengan mengatakan ini adalah bukan film sejarah. Sayang lagu kebangsaan ada baiknya dinyanyikan bersama-sama ketika pengibaran bendera pertama.
4. Fatmawati perannya sangat kecil sekali, sedangkan bisa dibayangkan bagaimana ketika dia lagi mengasuh babyyang masih kecil diculik oleh para pemuda dan dia menjahit bendera pusaka.
5. Hanung sebelum anda mengatakan jangan pernah merubah sejarah namun anda sendiri telah melacurkan sendiri kata-kata tersebut. Anda yang merubah sejarah itu.
6. Soekarno tidak telihat seperti Bapak Bangsa pendiri Negera Indonesia. Di gambarkan laki-laki genit, nakal dan tak ada kharisma. Tidak ada terlihat kecerdasan dan kewibaan Soekarno di dalam Film ini. Seluruh penjuru di Dunia menghormati Soekarno.
7. Fatmawati di gambarkan sebagai Perempuan Bengkulu yang doyan suami orang, cengeng dan perangai yang sangat buruk. Merebut kebahagiaan Inggit. Ini benar-benar melukai Bangsa Indonesia terutama Perempuan-Perempuan Bengkulu. Selama ini rakyat Bengkulu begitu mengagumi dan membanggakan Fatmawati yang menginspirasi.
8. Justru di Film Soekarno yang paling melekat di hati kami sebagai generasi muda adalah betapa hebatnya Jepang. Di film ini peran jepang total dan detail di gambarkan sama Hanung. Apakah ini ada propaganda dari negera japan. Malah kebalik dengan karakter Soekarno. Habis nonton Film ini saya justru bangga dengan Jepanng bukan Bangga dengan Soekarno, Bung Hatta, Fatmawati.

8 kesalahan sejarah Hanung pada Film Soekarno ini semoga menjadi pembelajaran bersama. Sebenarnya penjahat dan penjajah Negara ini adalah Bangsanya sendiri. Pembelajaran bagi kami para pemuda agar lebih mengenal pendiri dan tokoh Bangsa Ini. Hanung, kau sudah mengoyakkan jiwa nasionalisme anak muda. Pecundang sepertimu layak dipertimbangkan Filmnya tapi tak layak diwariskan pada kami kaum muda. Memalukan bangsa.

Buat Hanung. Bung, sadarlah. Jangan demi mengejar materi sejarah kau jual seperti jual ikan teri. Bila bukan Film Nasional sebenarnya tak jadi soal. Tapi motto Film anda yang mencekik dan mengkoyak Bapak Bangsa dan Para pendiri bangsa ini. Motto Film kebanggaanmu sebaiknya diganti, Hanung| Motto Film Soekarno: Mari kita rubah sejarah| itu yang pantas. Cabut!
Salam pemuda bangsa yang resah.






1 comments:

Izinkanlah saya menulis / menebar sejumlah doa, semoga Allaah SWT mengabulkan. Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘alamiin.

Lebih dan kurang saya mohon maaf.

Asyhaduu anlaa ilaaha illallaah wa asyhaduu anna muhammadarrasuulullaah

A’uudzubillaahiminasysyaithaanirrajiim

Bismillahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin,
Arrahmaanirrahiim
Maaliki yaumiddiin,
Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin,
Ihdinashirratal mustaqiim,
Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladhaaliin

Aamiin

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin, hamdan yuwaafi ni’amahu, wa yukafi mazidahu, ya rabbana lakal hamdu. Kama yanbaghi lii jalaali wajhika, wa ‘azhiimi sulthaanika.

Allaahumma shalli wa sallim wa baarik, ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa wa Maulaanaa Muhammadin wa ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wa azwaajihim wa aalihim wa dzurriyyaatihim wa ash-haabihim wa ummatihim ajma’iin.

Ya Allaah, terimalah amal saleh kami, ampunilah amal salah kami, mudahkanlah urusan kami, lindungilah kepentingan kami, ridhailah kegiatan kami, angkatlah derajat kami dan hilangkanlah masalah kami.

Ya Allaah, percepatlah kebangkitan INDONESIA. Pulihkanlah kejayaan INDONESIA, Lindungilah INDONESIA dari bencana.

Ya Allaah, jadikanlah INDONESIA baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur.

Allaahumma innaa nas’aluka salaamatan fiddiini waddun-yaa wal akhirati wa ’aafiyatan fil jasadi wa ziyaadatan fil ‘ilmi wabarakatan firrizqi wa taubatan qablal mauti, wa rahmatan ‘indal mauti, wa maghfiratan ba’dal maut. Allahuma hawwin ‘alainaa fii sakaraatil mauti, wannajaata minannaari wal ‘afwa ‘indal hisaab.

Allaahumma inna nas aluka husnul khaatimah wa na’uudzubika min suu ul khaatimah.

Allaahuma inna nas’aluka ridhaka waljannata wana’uudzubika min shakhkhatika wannaar.

Allaahummadfa’ ‘annal balaa-a walwabaa-a walfahsyaa-a wasy-syadaa-ida walmihana maa zhahara minhaa wamaa bathana min baladinaa haadzaa khaash-shataw wamin buldaanil muslimuuna ‘aammah.

Allaahumma ahlikil kafarata walmubtadi-‘ata walmusyrikuun, a’daa-aka a’daa-ad diin.

Allaahumma syatttit syamlahum wa faariq jam-‘ahum, wazalzil aqdaamahum.

Allaahumma adkhilnii mudkhala shidqiw wa-akhrijnii mukhraja shidqiw waj-‘al lii milladunka sulthaanan nashiiraa.

——(doa khusus untuk SOEKARNO / BUNG KARNO & MOHAMMAD HATTA / BUNG HATTA, semoga Allaah selalu mencurahkan kasih sayang kepada mereka).

ALLAAHUMMAGHFIRLAHUMAA WARHAMHUMAA WA’AAFIHIMAA WA’FU ‘ANHUMAA
ALLAAHUMMA LAA TAHRIMNAA AJRAHUMAA WA LAA TAFTINNAA BA’DAHUMAA AAWAGHFIRLANAA WALAHUMAA
———————

Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa ‘adzaabannaar wa adkhilnal jannata ma’al abraar.

Rabbanaa taqabbal minna innaka antassamii’ul aliimu wa tub’alainaa innaka antattawwaaburrahiim. Washshalallaahu ‘alaa sayyidinaa wa nabiyyinaa wa maulaanaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassallam.

HASBUNALLAAH WANI’MAL WAKIIL NI’MAL MAULA WANI’MAN NASHIIR.

Subhana rabbika rabbil ‘izzati, ‘amma yasifuuna wa salamun ‘alal anbiyaa-i wal
mursaliin, walhamdulillahirabbil ‘aalamiin.

Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.


GANIE, INDRA – Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten

Reply

Post a Comment