Oleh Yar Johan
Anda bercita-cita ingin jadi Dosen? Selama ini jadi Asisten Dosen melulu atau dulu pernah menjadi Asisten Dosen? Ingin melanjutkan pendidikan Pascasarjana baik Master (S2) maupun Doktor (S3) namun terkendala dengan biaya. Orang tua tak mampu untuk membiayai, tabungan belum terkumpul, dana dari diri sendiri tak cukup. Mungkin ini bisa menjadi salah satu solusi menjawab kegalauan yang dirasakan. Tak ada yang tak mustahil di dunia ini. Semua berhak mendapatkan pendidikan yang layak untuk diraih. Konon katanya menuntut ilmu itu sampai kita menghembuskan napas terakhir. Hehe. Jangan pernah menyerah. Kebetulan nasib penulis dulunya sama. Alhamdulillah, sekarang penulis merupakan salah satu penerima Beasiswa Unggulan (BU) DIKTI angkatan pertama. Iya Beasiswa Unggulan (BU) DIKTI ini baru di mulai 2 tahun yang lalu tepatnya tahun 2011.
Bapak Supriadi Rustad sebagai Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menyatakan bahwa Pendidikan Pascasarjana merupakan salah satu program pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi yang dirancang untuk menghasilkan sumberdaya manusia berkompetensi tinggi, berkarakter, berkemampuan sebagai pemimpin, dan mampu mengakses berbagai informasi terkini. Pendidikan pascasarjana diharapkan dapat berkontribusi secara substansial dalam berbagai isu pendidikan tinggi: pemerataan, relevansi, kualitas, pengembangan karakter, daya saing, dan internasionalisasi.
Lebih lanjut lagi beliau menjelaskan bahwa Dosen merupakan sumberdaya perguruan tinggi yang sangat penting dalam upaya meningkatkan efektivitas dan efesiensi penyelenggaraan pendidikan tinggi. Oleh karena itu kualitas dosen senantiasa perlu ditingkatkan melalui pendidikan lanjutan, pelatihan, magang dan lainnya. Undang-undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa dosen program Diploma dan program Sarjana minimal memiliki kualifikasi akademik magister dan dosen program magister memiliki kualifikasi akademik Doktor.
Iya mulai tahun 2013 ini DIKTI menyatakan bahwa Beasiswa Unggulan (BU) termasuk juga BPPS berganti nama menjadi Program Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam/Luar Negeri (BPP-DN/LN). Beasiswa ini sudah mencakup buat Dosen, Calon Dosen dan Tenaga Kependidikan. Oya konon kalau Beasiswa Unggulan (BU) DIKTI dipersiapkan khusus untuk calon dosen.
Sebenarnya apa saja yang harus kita persiapkan agar berhasil mendapatkan Beasiswa Unggulan (BU) DIKTI. Pengalaman penulis dan pengalaman teman-teman yang mendapatkan beasiswa ini adalah
1). Niat yang tulus. Niatkan sungguh-sungguh bahwa benar-benar ingin melanjutkan pendidikan lebih tinggi. Karena penulis muslim tentu niatnya menuntut ilmu demi menggapai ridha Allah. Mengapa hak ini sangat penting. Tidak ada hal yang mustahil bagi Allah bila niat baik insyaAllah dikabulkan. Jadi Ingat pesan ayah bahwa selalu ada jalan yang niatnya baik, setiap ada niat yang baik dan mulia pastikan akan dimudahkan oleh Allah. Seperti contoh ada teman penulis waktu itu tahun 2011 mengikuti beasiswa ini. Dari pengumuman pertama sampai pengumuman terakhir namanya tidak ada. Namun dia tak pernah putus asa dan menyerah. Tiba-tiba suatu keajaiban terjadi ketika SK penerima di umumkan namanya ada tertera disana. Hal yang luar biasa. Bagi Allah tidak ada yang tidak mustahil. Begitu terharunya penulis saat itu mendapat khabar kalau dia lulus. Perlu teman-teman ketahui dia mendapat berita itu ketika berada di mushola kampus.
2. Persiapkan berkas dengan cerdas dan ikhlas. Persiapan yang kedua ini seperti motivasi saja. Hehehe. Iya cerdas dan ikhlas selalu penulis bawa dalam kehidupan sehari-hari. Cerdas dalam arti seperti ini. Hal terpenting di mengurus Beasiswa Unggulan (BU) DIKTI ini pengalaman tahun 2011 dan 2012 adalah SK ikatan kerja dan surat rekomendasi dari universitas pengirim. Kedua hal ini begitu menguras otak dan membuat stress. Namun bila kita lakukan dengan cerdas dan ikhlas serta sudah bermodal niat yang tulus semuanya akan enjoy. Kita memang akan dilempar seperti bola. Harus menghadap ke ruang ini dan rupanya kita dilempar keruangan lain. Proses mendapatkan keduanya ini sebenarnya dimulai dari dosen pembimbing. Biasanya dosen mencari asistenya iya dari anak-anak bimbingannya. Selanjutnya dari LAB/Dosen tersebut selanjutnya ke program studi, bila berhasil program studi akan mengirimkan ke departemen lanjut lagi departemen akan merekomendasikan ke Pimpinan Fakultas dan terakhir Fakultas akan merekomendasikan ke Rektor/PR 1. Ada juga beberapa teman tanpa melewati jalur formil tersebut. Bila kenal baik dengan Pimpinan Universitas atau masih ada tali saudara dengan beliau. Kedua syarat tersebut begitu mudah didapat. Bahkan ada teman yang hanya dalam hitungan jam mendapatkan tersebut. Iya tergantung keberuntungan. Tapi ini 1000 satu. Kembali lagi bahkan saat gagal mendapatkan kedua hal syarat tersebut. Otak terkuras dan tenaga habis dibuatnya. Jalur formil sudah ditempuh? Jalur cepat sudah dicoba (uji nyali) siapa tahu keberuntungan berpihak pada kita. Namun tidak sedikit yang gagal. Kok bisa? Mengapa bisa terjadi? Sudah mendapatkan rekomendasi dari Fakultas namun tiba di pimpinan universitas mentok. Tidak ada tindak lanut. Jangan salah lho mengurusnya bukanlah satu dua hari namun bisa lebih sebulan. Saat ini banyak pimpinan universitas yang salah persepsi mengenai kedua persyaratan ini terutama SK ikatan kerja. Mereka menganggap bila nanti setelah selesai pendidikan master/doktor penerima beasiswa akan menuntut diangkat menjadi dosen di universitas pengirim. Persepsi yang benar-benar keliru dan tidak bijak. Sebagai catatan kedua syarat tersebut hanya merupakan salah satu syarat untuk mengikuti seleksi beasiswa. Bukan suatu hal final. Alasan pimpinan universitas karena nanti bila mereka menuntut diangkat mau digaji pakai apa? Dari mana uang untuk membayar gajinya? Dosen sudah penuh. Sehingga sebenarnya ini kewajiban dari DIKTI untuk melakukan sosialisasi yang lebih detail dan kewajiban kita selaku calon penerima untuk menjelaskan kepada pimpinan perguruan tinggi tersebut. Yakinkan bahwa anda tidak akan menuntut di angkat bila selesai nanti. Namun memang ada beberapa universitas yang tetap ngeh tidak akan memberikan SK dan rekomendasi tersebut. Tak ada yang salah dan begitu mulia bila kita memberi jalan pada generasi penerus yang notebene adalah anak didik sendiri calon sebagai penerus bangsa sebagai penerus pimpinan universitas nantinya. Toh biayanya dari pemerintah, toh biayanya itu adalah uang rakyat. Uang kita juga. Tak begitu mendasar bila ada yang mengajukan ke universitasnya sendiri sebagai alumni tidak mendapatkan hal tersebut. Penulis salut ada salah satu universitas yang bahkan melakukan ujian tertulis siapa yang ingin mendapatkan beasiswa ini. Ini baru keren. Patut dicontoh. Iya moga-moga univeritas yang sedikit ngeh melakukan jalan ini iya itung-itung bisa tahu sejauh mana keseriusan anak didiknya ingin mendapatkan Beasiswa Unggulan (BU) DIKTI ini. Benar, cerdas dan ikhlas harus dimiliki. Iya memang ruwet. seharusnya sebagai pimpinan harus mengapresiasi bila ada anak didiknya ingin menuntut ilmu lebih tinggi sesuai dengan kapasitas dan kualitas yang dimilikinya. Bila banyak alumninya melanjutkan pendidikan ke pascasarjana tentu akan memperbaiki kualitas/akreditasi universitas itu sendiri. Lihatlah universitas yang bergengsi seperti IPB, UGM, UI dan ITB. Bisa di lihat universitas mana yang paling banyak mendapatkan beasiswa tersebut di data DIKTI. Betapa mulianya selaku pimpinan universitas memberikan ruang untuk anak didiknya. Khusus untuk yang Beasiswa Unggulan (BU) DIKTI luar negeri selain kedua tersebut tambahanya ada 2 yaitu 1). LoA dari Profesor universitas yang dituju bisa melewati dosen pembimbing kita dahulu atau dosen-dosen yang memiliki kolega di LN. 2) TOEFL atau /IELTS. Lebih lengkapnya silakan unduh panduan beasiswanya di sini
3. Daftar segera. Bila syarat keduanya sudah lengkap silakan langsung mendaftar secara online di sini Isi formulir dengan selengkap lengkap-lengkapnya. Dan juga daftar online di universitas yang dituju. Lakukan sesuai dengan panduan dan petunjuk terbaru. Bila opsi yang kedua di atas gagal dan tidak mendapatkannya yaitu SK dan rekomendasi dari pimpinan universitas. Silakan tetap mendaftar saja. Mencoba lebih baik dari pada tidak sama sekali. Tidak ada yang tidak mustahil bagi Allah. Isi berkas sesuai yang dimiliki. Untuk berkas pendaftaran yang dikirim secara online dan pos semuanya harus diarsipakan. Karena pengalaman sebelum-sebelumnya banyak berkas yang hilang atau tercecer atau kita juga tidak tahu data kita tidak ada. Sehingga itu dijadikan bukti bila kemudian hariterjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jauh dari bayangan kita. Salah satu kegagalan banyak terjadi ditahap ini.
4. Berdoalah. Doa yang paling terkabul adalah doa seorang ibu. Minta pada ibu agar kita diluluskan dan dimudahkan jalannya. Pada ayahpun begitu. Restu orang tua adalah restu Allah juga. Minta doa pada saudara dan tetangga jauh serta dekat. Sebaga pengalaman penulis bila ada niat kita yang baik sudah kita lakukan dengan cerdas dan ikhlas, jangan lupa kita minta doa pada anak-anak yatim, orang-orang miskin, jompo atau anak-anak jalanan dengan cara bersedekah dengan menyebutkan niat kita untuk apa. Bisa kita sendiri menyebutkan, lewat orang tua atau saudara kita yang melakukan namun niatnya agar kita diberi kemudahan untuk mendapatkan beasiswa ini. Disebutkan dalam hati atau dikeraskan tak jadi soal. Yakinlah doa mereka begitu dasyat. Percayalah. Bukankah sedekah itu menyelamatkan kita dari api neraka dan bencana di dunia ini.
Ditunggu apalagi. Ayo silakan daftar. Semua generasi penerus bangsa ini berhak mendapatkan kesempatan emas ini. Tak ada beda orang kaya, miskin, orang kampung dan orang kota. Semua miliki hak dan kesempatan yang sama. Mengutip kata Dekan SPs IPB Dr Dahrul waktu itu " 1000 mimpi terwujud karena 1 langkah yang kecil". Semoga ini menjadi langkah kecil mewujudkan yang besar. Semoga
1). Niat yang tulus. Niatkan sungguh-sungguh bahwa benar-benar ingin melanjutkan pendidikan lebih tinggi. Karena penulis muslim tentu niatnya menuntut ilmu demi menggapai ridha Allah. Mengapa hak ini sangat penting. Tidak ada hal yang mustahil bagi Allah bila niat baik insyaAllah dikabulkan. Jadi Ingat pesan ayah bahwa selalu ada jalan yang niatnya baik, setiap ada niat yang baik dan mulia pastikan akan dimudahkan oleh Allah. Seperti contoh ada teman penulis waktu itu tahun 2011 mengikuti beasiswa ini. Dari pengumuman pertama sampai pengumuman terakhir namanya tidak ada. Namun dia tak pernah putus asa dan menyerah. Tiba-tiba suatu keajaiban terjadi ketika SK penerima di umumkan namanya ada tertera disana. Hal yang luar biasa. Bagi Allah tidak ada yang tidak mustahil. Begitu terharunya penulis saat itu mendapat khabar kalau dia lulus. Perlu teman-teman ketahui dia mendapat berita itu ketika berada di mushola kampus.
2. Persiapkan berkas dengan cerdas dan ikhlas. Persiapan yang kedua ini seperti motivasi saja. Hehehe. Iya cerdas dan ikhlas selalu penulis bawa dalam kehidupan sehari-hari. Cerdas dalam arti seperti ini. Hal terpenting di mengurus Beasiswa Unggulan (BU) DIKTI ini pengalaman tahun 2011 dan 2012 adalah SK ikatan kerja dan surat rekomendasi dari universitas pengirim. Kedua hal ini begitu menguras otak dan membuat stress. Namun bila kita lakukan dengan cerdas dan ikhlas serta sudah bermodal niat yang tulus semuanya akan enjoy. Kita memang akan dilempar seperti bola. Harus menghadap ke ruang ini dan rupanya kita dilempar keruangan lain. Proses mendapatkan keduanya ini sebenarnya dimulai dari dosen pembimbing. Biasanya dosen mencari asistenya iya dari anak-anak bimbingannya. Selanjutnya dari LAB/Dosen tersebut selanjutnya ke program studi, bila berhasil program studi akan mengirimkan ke departemen lanjut lagi departemen akan merekomendasikan ke Pimpinan Fakultas dan terakhir Fakultas akan merekomendasikan ke Rektor/PR 1. Ada juga beberapa teman tanpa melewati jalur formil tersebut. Bila kenal baik dengan Pimpinan Universitas atau masih ada tali saudara dengan beliau. Kedua syarat tersebut begitu mudah didapat. Bahkan ada teman yang hanya dalam hitungan jam mendapatkan tersebut. Iya tergantung keberuntungan. Tapi ini 1000 satu. Kembali lagi bahkan saat gagal mendapatkan kedua hal syarat tersebut. Otak terkuras dan tenaga habis dibuatnya. Jalur formil sudah ditempuh? Jalur cepat sudah dicoba (uji nyali) siapa tahu keberuntungan berpihak pada kita. Namun tidak sedikit yang gagal. Kok bisa? Mengapa bisa terjadi? Sudah mendapatkan rekomendasi dari Fakultas namun tiba di pimpinan universitas mentok. Tidak ada tindak lanut. Jangan salah lho mengurusnya bukanlah satu dua hari namun bisa lebih sebulan. Saat ini banyak pimpinan universitas yang salah persepsi mengenai kedua persyaratan ini terutama SK ikatan kerja. Mereka menganggap bila nanti setelah selesai pendidikan master/doktor penerima beasiswa akan menuntut diangkat menjadi dosen di universitas pengirim. Persepsi yang benar-benar keliru dan tidak bijak. Sebagai catatan kedua syarat tersebut hanya merupakan salah satu syarat untuk mengikuti seleksi beasiswa. Bukan suatu hal final. Alasan pimpinan universitas karena nanti bila mereka menuntut diangkat mau digaji pakai apa? Dari mana uang untuk membayar gajinya? Dosen sudah penuh. Sehingga sebenarnya ini kewajiban dari DIKTI untuk melakukan sosialisasi yang lebih detail dan kewajiban kita selaku calon penerima untuk menjelaskan kepada pimpinan perguruan tinggi tersebut. Yakinkan bahwa anda tidak akan menuntut di angkat bila selesai nanti. Namun memang ada beberapa universitas yang tetap ngeh tidak akan memberikan SK dan rekomendasi tersebut. Tak ada yang salah dan begitu mulia bila kita memberi jalan pada generasi penerus yang notebene adalah anak didik sendiri calon sebagai penerus bangsa sebagai penerus pimpinan universitas nantinya. Toh biayanya dari pemerintah, toh biayanya itu adalah uang rakyat. Uang kita juga. Tak begitu mendasar bila ada yang mengajukan ke universitasnya sendiri sebagai alumni tidak mendapatkan hal tersebut. Penulis salut ada salah satu universitas yang bahkan melakukan ujian tertulis siapa yang ingin mendapatkan beasiswa ini. Ini baru keren. Patut dicontoh. Iya moga-moga univeritas yang sedikit ngeh melakukan jalan ini iya itung-itung bisa tahu sejauh mana keseriusan anak didiknya ingin mendapatkan Beasiswa Unggulan (BU) DIKTI ini. Benar, cerdas dan ikhlas harus dimiliki. Iya memang ruwet. seharusnya sebagai pimpinan harus mengapresiasi bila ada anak didiknya ingin menuntut ilmu lebih tinggi sesuai dengan kapasitas dan kualitas yang dimilikinya. Bila banyak alumninya melanjutkan pendidikan ke pascasarjana tentu akan memperbaiki kualitas/akreditasi universitas itu sendiri. Lihatlah universitas yang bergengsi seperti IPB, UGM, UI dan ITB. Bisa di lihat universitas mana yang paling banyak mendapatkan beasiswa tersebut di data DIKTI. Betapa mulianya selaku pimpinan universitas memberikan ruang untuk anak didiknya. Khusus untuk yang Beasiswa Unggulan (BU) DIKTI luar negeri selain kedua tersebut tambahanya ada 2 yaitu 1). LoA dari Profesor universitas yang dituju bisa melewati dosen pembimbing kita dahulu atau dosen-dosen yang memiliki kolega di LN. 2) TOEFL atau /IELTS. Lebih lengkapnya silakan unduh panduan beasiswanya di sini
Program Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri (BPPLN) Sumber: http://studi.dikti.go.id |
3. Daftar segera. Bila syarat keduanya sudah lengkap silakan langsung mendaftar secara online di sini Isi formulir dengan selengkap lengkap-lengkapnya. Dan juga daftar online di universitas yang dituju. Lakukan sesuai dengan panduan dan petunjuk terbaru. Bila opsi yang kedua di atas gagal dan tidak mendapatkannya yaitu SK dan rekomendasi dari pimpinan universitas. Silakan tetap mendaftar saja. Mencoba lebih baik dari pada tidak sama sekali. Tidak ada yang tidak mustahil bagi Allah. Isi berkas sesuai yang dimiliki. Untuk berkas pendaftaran yang dikirim secara online dan pos semuanya harus diarsipakan. Karena pengalaman sebelum-sebelumnya banyak berkas yang hilang atau tercecer atau kita juga tidak tahu data kita tidak ada. Sehingga itu dijadikan bukti bila kemudian hariterjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jauh dari bayangan kita. Salah satu kegagalan banyak terjadi ditahap ini.
4. Berdoalah. Doa yang paling terkabul adalah doa seorang ibu. Minta pada ibu agar kita diluluskan dan dimudahkan jalannya. Pada ayahpun begitu. Restu orang tua adalah restu Allah juga. Minta doa pada saudara dan tetangga jauh serta dekat. Sebaga pengalaman penulis bila ada niat kita yang baik sudah kita lakukan dengan cerdas dan ikhlas, jangan lupa kita minta doa pada anak-anak yatim, orang-orang miskin, jompo atau anak-anak jalanan dengan cara bersedekah dengan menyebutkan niat kita untuk apa. Bisa kita sendiri menyebutkan, lewat orang tua atau saudara kita yang melakukan namun niatnya agar kita diberi kemudahan untuk mendapatkan beasiswa ini. Disebutkan dalam hati atau dikeraskan tak jadi soal. Yakinlah doa mereka begitu dasyat. Percayalah. Bukankah sedekah itu menyelamatkan kita dari api neraka dan bencana di dunia ini.
Ditunggu apalagi. Ayo silakan daftar. Semua generasi penerus bangsa ini berhak mendapatkan kesempatan emas ini. Tak ada beda orang kaya, miskin, orang kampung dan orang kota. Semua miliki hak dan kesempatan yang sama. Mengutip kata Dekan SPs IPB Dr Dahrul waktu itu " 1000 mimpi terwujud karena 1 langkah yang kecil". Semoga ini menjadi langkah kecil mewujudkan yang besar. Semoga
SILAKAN BACA JUGA
47 comments
Terima Kasih atas saran dan motivasix,sangat bermanfaat....
ReplyAssalamualaikum,
Replysaya ingin tahu, saat ini apakah anda sudah ditempatkan menjadi dosen di suatu PTN/PTS? dimana?
terimakasih..
Anshar syahrir: Terimakasih sudah mampir. Sama-sama
ReplyAini Fitriyah: Wassalamualaikum. Saya sekarang lagi masa studi, mbak. Beasiswanya juga belum habis. hehe. Jadi belum pasti ditempatkan di mana nantinya. Memang sudah ada keputusan penempatan dikti soal penempatan. Semuanya adalah terbaik
ReplyAssalamualaikum
Replybagaimana ya cara mendaftar BU ini, karena ketika saya klik disana, keluar username dan pasword..apa yg harus saya isi?
terima kasih
terima kasih untuk sharing pengalaman dan nasihatnya :) sangat memotivasi pembaca (red:saya) klo boleh nih, sharing ke qta juga masalah pemilihan universitas yang di tuju sampai persiapan belajar d sana... maaf ya mas ad permintaan
ReplyTerima kasih ya, semoga pengalaman ini menjadi motivasi bagi saya.
ReplyAssalamu'alaikum. saya maw bertanya sama bapak. saya mendaftar beasiswa BPDN di UNJ jurusan PAUD dan saya diterima setelah mengikuti matrikulasi karena saya bukan Linear, Alhamdulillah nilai saya A saya tetap mempertahankan kuliah tetapi keluar pengumuman beasiswa BPDN ternyata saya tidak lulus dan saya sekarang binggung mau tetap lanjut atau tidak karena untuk bayar semester depan saya tidak punya uang untuk bayarnya? saya harus gimana? karena saya sudah sangat suka banget kuliah disini. kalau nyari kerja jarang yang terima saya karena lagi kuliah, Terimakasih atas sarannya. ;D
Replybiasanya besiswa DIKTI dimulai kapan yah, mohon petunjuk :), terima kasih
Replysemoga saya bisa lanjut S2 dari beasiswa unggulan DIKTI.
ReplyAssalamualaikum mas.. bs bantu saya untuk beasiswa mhs semester 3? Saya dr ptn aceh tp sulit sekali mendapat beasiswaa.. ipk saya 3.5 mohon sekali mas agar d bantuu
ReplyMohon dibantu ya mas. Saya mhs fk jadi dgn spp yg belasan juta saya ingin spya tidak mnt jajan bulanan lg k orgtua...
ReplyAnonim: Untuk sekarang tahun sudah ditutup. Silakan coba lagi ikut tahun 2014. Maaf sudah lama tidak buka blog karena ke lapangan. Terimakasih
ReplyKaka Karel: Sama-sama.
ReplyOcLi Fiwani Panjaitan : Biasanya setiap bulan februari. Tahun depan jangan ga ikut ya. Daftar aja langsung
Replyarjuna manulang : Aamiin. Moga terkabul
Reply
Replynovia nurinta: IPK kamu sangat layak mendapat beasiswa. Kebetulan sudah semester 3 sebaiknya ikut beasiswa LPDP saja karena ada beasiwa buat penelitian. Kalau ikut beasiswa pendidikan keburu lulus dan pengumuman beasiswa belum keluar.
assalamu'alaykum
Replysaya asisten dosen BLU poltekkes solo
status poltek solo baru akan mulai pindah pembinaan k dikti (sblmnya dari depkes)
yang ingin saya tanyakan, apakah ada aplikasi beasiswa bagi perguruan tinggi yang berstatus alih bina?
terimakasih
mba mau tnya deh. syrat ikut BU itu untuk yg mhsswa minimal smster brpa ya? apa hrus yg sdh mau lulus dan ingin mlnjtkan ke s2? terimakasih
ReplyHarus sudah punya ijazah, mbak Wulan. Cepat-cepat selesaikan sekolahnya. Biar bisa lanjut lagi.
Replyterimakasih infonya.. sangat bermanfaat dan sungguh memotivasi..
Replytapi saya mau tanya juga terkait persyaratan administratif.. mohon dibantu ya mas.. saya mau coba BPPDN 2014.. :) (bismillah..)
termikasih infonya.. :)
Replysangat memotivasi juga isinya..
tapi saya ingin tau, apa2 saja persyaratan administratifnya..
assalamualaikum
Replyterima kasih akan infonya, saya mau menanyakan apakah beasiswa Unggulan berbeda dngan beasswa BBPDN, karena website pendaftaran berbeda. Selain itu, apakah kesempatn beasiswa berlaku untuk semua jurusan di perguruan tinggi pascasarjana atau hanya tertentu saja, terima kasih
Terimakasih infonya mas yar Johan, mudah-mudahan menjadi inspirasi untuk kita semua, ijin saya jadikan referensi kpd mahasiswa saya.. kebetulan saya dosen di salah satu PTN, TMT thn 2008 dan InsyaAllah akan mengambil beasiswa S3.. dan sangat rekomen kpd mahasiswa yang luar biasa punya semangat untuk melanjutkan kuliah, tentunya yg berharap akan menjadi dosen nantinya..
ReplySaya mau share sedikit mengenai BU (beasiswa Unggulan Dikti), dikesempatan ini versi orang dalam kampus, ada kesulitan juga meyakinkan pimpinan jurusan/fakultas untuk mengusulkan mahasiswa calon dosen, kalau berbeda mindset atau pimpinan kurang visioner, karena banyak faktor tentu saja, terutama kesibukan masing-masing program studi untuk tridarma bahkan keperluan pribadi, padahal saya sangat yakin regenerasi sangat dibutuhkan disetiap unit.. dan padahal saya setuju itu hanya salah satu syarat awal, kalau bisa diberikan sebanyak-banyaknya kepada yang berhak (tentu saja dgn pertimbangan kebutuhan bisa saja diberikan..) toh nanti kalau sudah lulus pun, akan bersaing dgn pelamar lain (umum) yang telah lulus s2/s3 non beasiswa ditambah mungkin honorer PTN/PTS, siapa yang beruntung dan lebih siap dia akan lolos, jadi intinya dapat beasiswa ini belum tentu setelah lulus langsung PNS, karena harus ikut tes lagi, but at least sudah mendapat beasiswa yang menjadi modal utama.. jadi gada alasan menolak mereka yang berkeinginan mengambil BU ini...
Saran saya kepada alumni/ mahasiswa S1 yang bermental baja, segeralah berupaya sendiri secara maksimal, jangan menunggu direkomendasikan atau dibutuhkan prodi, apply langsung ke pimpinan yang dulu pernah mengajar anda... InsyaAllah disaat dibutuhkan anda akan dipanggil... intinya maksud saya jangan menunggu di PS ini atau itu butuh atau tidak,... tapi aktif mencoba mendapatkan surat/ ikatan kerja tsb.. Salam sukses untuk semua...
thanks....
Reply@Siti Fathimah
Replysama-sama, mbak. Silakan buka langsung websitenya. Biasanya kalau tahun kemarin hanya mendaftar online. Berkas nanti diurus di universitas yang kita tuju. Salam
Mbk Siti Fathimah: Silakan langsung buka website http://studi.dikti.go.id/study/index. Kalau tahun kemarin di buka bulan februari. Oya terpenting adalah IPK dan rekomendasi dari dosen ke universitas yang kita tuju. Moga lulus ya. Aamiin. Semangat
Reply@Kinanti Swastika
ReplyWassalam. Tahun 2011 dan 2012 namanya Beasiswa unggulan setelah itu berganti menjadi BPPDN (dalam negeri) dan BPPLN (luar negeri)jadi berbeda dengan BBPDN. Biasanya setiap tahun dikti melampirkan jurusan-jurusan yang direkomendasikan, mbak. Bisa dicek di website atau ketika mengisi formulir. Semoga berhasil ya. Salam
@Tomy Andrianto
ReplySama-sama, Pak. Silakan. Oya benar sekali. Terimakasih atas pencerahan dan sharing informasinya. Semoga bermanfaat buat yang membutuhkan. Terimakasih sudah mampir. Salam
Asslmkm, syarat TOEFL minimal 500 sejk ditetapkan sebagai penerima beasiswa??? maksudnya itu kelengkapan TOEFL disertakan sejak awal mendaftar atau setelah kita dinyatakan diterima ya ? seumpama setelah diterima, dan TOEFL kita ga sampai 500 apa beasiswa itu jadi gugur??
ReplyMin mau nanya, kalau sy sebagai mahasiswa smt.8 yg lg menyelesaikan skripsi, bisa gak daftar beasiswa BU ini di bln Feb 2014 nanti, untuk mendapatkan beasiswa S2 untuk thn ajaran baru di 2014 ini?
Reply(misalkan sy baru lulus S1 di bln April 2014)
Sy skrg sedang menempuh pendidikan S1 sy di jurusan pendidikan bahasa inggris, smt.8 dan sy ingin sekali melanjutkan pendidikan sy ke S2 dgn berharap memperoleh beasiswa, krn sy jg berniat ingin menjadi dosen.
ReplyIPK sementara sy di smt.7 kmrn di atas 3.30
apakah sy bisa ikut mendaftar untuk mendapatkan beasiswa BU jika ada pembukaan di bln Feb 2014 nanti?
tata
Replyaslm,,,
min mau nax,, klw beasiwa untuk calon dosen apakah harus mendapatkan rekomendasi dari rektor kampus pengirim,,, soalx stlah sy googling baxk informasi yang mengatakn cukup mendaptkan perjanjian ant calon dosen dan dikti, tp di blog lain juga mengatakn harus ada rekomendasi dari rektor/direktur pts/ptn pengirim.... tolong pencerahannya ya min..
terimaksih..
wassalam...
@ZahraMaa
ReplyIPK yang bagus. Kamu baru bisa daftar kalau kamu sudah punya ijazah S1. Karena terkait pendaftaran dengan universitas yang kamu tuju. Jadi bila kamu baru lulus baru bulan April usahakan akhir April kamu sudah punya ijazah S1 (Lihat jadwal proses pendaftaran universitas yang mau kamu ambil). Karena untuk mendapatkan beasiswa ini peran dari universitas yang dituju sangat besar. Semoga segera selesai studi S1 satunya ya. Tetap semangat dan fokus raih mimpimu. salam
@Anonim
Replywassalamualaikum
Setiap tahun kebijakan beasiswa Dikti ini selalu ada perubahan-perubahan. Menggunakan rekomendasi dari rektor itu angkatan pertama dan kedua (2011 dan 2012). Sisanya tidak lagi. Jadi untuk kebijakan 2013 sebagai gambaran hanya ada perjanjian kesediaan tempat pengabdian. Jadi ketika proses pendaftaran anda cukup menentukan pilihan ke PT mana setelah selesai nanti (Sesuai rekomendasi PT dari DIKTI). Sukses ya. Semoga berhasil
Asswb...saya asdos ingin mendftar BPPLN..tetapi pilihannya pd saat mendaftar hanya dosen dan tenaga kependidikan..
ReplyKalau saya memilih dosen..pilihan utk studi S2 tidak ada..
Bagaimana solusinya??
assalam.. saya juga mau daftar BPPDN tahun ini.. bisa minta tolong dijelaskan lebih rinci berkas2 apa saja yg harus dikumpulkan? Btw, Yar Johan lulus S2 nya dimana?
Replyassalam.. bisa lebih dijelaskan lebih detailnya berkas2 apa saja yg harus dikirimkan..? sy mau daftar beasiswa s2 bppdn di ipb.. admin tahu tidak prosedurnya? makasih sebelumnya
Replymbk, saya hanya sebagai guru biasa di salah satu sekolah. apakah syart mengikuti biasiswa ini haris menjadi dosen atau asisten dosen dulu. klo seperti saya ini, bisa gk mbk ???
Replyass,,,sya sekarang lg kuliah smster 4 di akademi kebidanan swasta dg program pendidikan D3,,,kalo saya mau nerusin ke D4 bisa ga ikut beasiswa BU ini,,,soalnya yg saya tau dosen untuk prodi kebidanan bisa dr D4...
Replymohon penjelasan nya,,trmksh
ass.
Replymau nanya mas, syaratnya berarti gak harus udah diangkat menjadi dosen bantu di suatu univ kan yaa ?
maksudku, untuk mahasiswa lulusan s1 yang ingin jadi dosen kan yaaa.
soalnya saya agak bingung dengan kata "calon dosen"
mohon penjelasannya.
saya mau mendaftar
Replybukan hanya sekedar log in
alamat yang ada di link di atas untuk masuk sebagai admin
..tolong beritahu cara menjadi admin/anggota
thanks
saya mau tanya mas terkait syarat SK ikatan kerja dan surat rekomendasi dari universitas pengirim ini. saya masih kuliah diittelkom bandung. sekarang masih smt 6. saya mau tanya universitas pengirim itu univ dimana saja? adakah listnya? misal saya mau berdomisili dimedan dan mau mengabdi di USU misalnya, maka saya harus minta kedua persyaratan itu dari USU. namun saya bukan alumni USU itu bagaimana?
Replyaskum. bang klu perguruan tinggi yang dituju sudah ditentukan oleh DIKTI ya? kemudian setelah kita selesai study nanti apakah diwajibkan untuk ke perguruan tinggi yang dituju? terima kasih sebelumnya
Replysubahanallah .... luar biasa.. sangat menginspirasi... ini adalah cita-citaku... sekarang saya lagi menyusun tesis di PT UNTIRTA BANTEN.
ReplyMungkin saya kurang banyak mengakses infomasi sehingga pada tahu 2012 dengan perhitungan yang pas-pasan spekulasi mlanjutkan k pascasajana... setelah baca-baca info, ternyata banyak beasiswa yang mungkin diraih.. namun alhamdulillah... sampai saat ini nyaris tidak ada kendala walaupun hutang kesana kemari dan Allah seakan-akan membuatkan jalan keberhasilan atas cita-cita ku ini... saya diterima CPNS tahun ini. Subhanallah.... dan saya sudah komitmen kalau lolos CPNS, S3 adalah harga mati!!!! jadi, beasiswa atau tidak,,,, segara akan melaju ke S3 .. mhon doa...
aq kpengen wsuda s2 di inggris,, ada tip yang lebih g?
Replybeasiswa apanya? iya bener, kita dapet beasiswa, tapi sering telat! bahkan sampe 6 bulan, kasian orang2 yang memang hidupnya makan dari beasiswa, bahkan mereka ada yang harus kerja part time gara2 beasiswa DIKTI sering telat cairnya..
ReplyPenempatan?? haha... ketawa ngakak ane, ane mencium ada kongkalingkong di balik penempatan ini, soalnya ada beberapa temen ane yang udah jelas2 dapet penempatan di Jawa, eh, tiba2 keluar pengumuman lagi gk jadi di Jawa..
kayaknya soal penempatan ini udah jadi barang dagang buat DIKTI ini..
dan ada beberapa orang yang sampe sekarang belum dapet penempatan, udah hampir 6 bulan ini kayaknya...
Penempatan Apanya????
itu baru beberapa, ada banyak hal2 aneh dengan program BU DIKT ini
cari aja di Facebook, forum mahasiswa penerima BU DIKTI, khususnya angkatan pertama
saran ane, coba cari beasiswa dari swasta, lebih proffesional kerja mereka...
Post a Comment