Oleh Yar Johan
Siapa menyangka akan kepergian seseorang secara tiba-tiba. Siapa yang tahu, bahwa akan berpisah dengan orang-orang terkasih. Tidak ada seorangpun yang bisa mengetahu kapan malaikat maut menjemput? Dimana dan bagaimana? Semuanya adalah rahasia Allah. Seperti kata Pak Niam MSc salah satu motivator beberapa minggu yang lalu saya ketemu beliau. Mengatakan bahwa bila umur kita sudah 30 tahun atau bahkan melewati 40 tahun kita harus bersyukur. Bersyukur dan bersyukur. Karena tidak banyak orang yang mencapai umur tersebut. Iya tentu rasa syukur itu diwujudkan dalam hal-hal postif. Hal yang harus mendekati diri kita pada Sang Pencipta. Bersyukur kita masih diberi kesempatan untuk bertobat. Bersyukur kita masih diberi kesempatan untuk menambah amal kebajikan. Bersyukur agar kita bisa selalu banyak memberi manfaat buat sesama. Uje tak tahu kalau 2 minggu setelah perayaan ulangtahunnya malaikat maut datang menagih janji. Umurnya tepat 40 tahun 14 hari. Tak ada yang menyangka kepergianya membuat Indonesia berduka.
Iya ketika pagi-pagi tepatnya hari jumat kemarin saya benar-benar dibuat lemas dan shock setelah tahu salah salah satu ustad yang masuk daftar impian yang harus saya temuin tahun ini yaitu Ustad Jefri Al Buchori lebih dikenal dengan Uje telah tutup usia. Telah berpulang menghadap Sang Khalik. Iya saya memiliki kebiasaan membuat daftar nama-nama orang yang harus saya temui. Mereka telah menginspirasi hidup saya. Memberikah roh yang kuat dijiwa saya. Mereka adalah idola saya. Memang cocok Uje adalah idolanya anak-anak muda.
Innalillahiwainnailaihirojiun.
Ya Allah, ampunilah dia, kasihilah dia, maafkanlah dia, muliakanlah
tempatnya, luaskanlah tempat masuknya, mandikanlah dia dengan air, salju
dan embun. Sucikanlah dia dari segala kesalahan sebagaimana pakaian
disucikan dari najis. Gantikan untuknya rumah yang lebih baik dari
rumahnya, gantikan untuknya keluarga yang lebih baik dari keluarganya,
gantikan untuknya isteri (pasangan) yang lebih baik dari pasangannya.
Masukkanlah ke dalam surga dan lindungilah dia dari azab kubur dan azab
neraka. Aamiin
Setiap Uje berceramah saya ingin mendengarnya sampai selesai. Bait kata demi kata yang dia lantunkan begitu mengena dan membuat merinding, terutama bila Uje melantunkan ayat suci Al Quran. Seperti halnya bila mendengar ceramah dari Ustad Yusuf Mansyur. Sejak dari awal berita sampai pemakaman saya mengikuti terus. Saat Opic di wawancarai di rumah duka sebelum Uje di makamkan. Opic salah satu sahabat dekat Uje tak kuasa berbicara namun tetap dipaksa oleh salah satu reporter TV swasta. Opic bicaranya dengan air mata. Air mata yang tulus dan penuh cinta kasih. Biapun akhirnya dia berbicara juga. Iya saya ikut -ikutan menangis. Apalagi khabarnya hari Minggu, Uje akan memberikan tausyah di Hongkong.
Mendengar dalam beberapa hari terdekat ini Uje akan tampil di Hongkong. Tidak terbayang bagaimana jantung-jantung yang berdetak. Terutama jantung para panitia yang sudah menyusun rencana sudah jauh-jauh hari saya yakin sudah berbulan-bulan. Tidak ada yang tahu. Apa yang terjadi 1 menit ke depan terhadap hidup kita. Saya coba kontak salah satu teman saya yang kebetulan sudah 4 tahun di Hongkong menanyakan hal itu. Dia membenarkan kalau Uje akan tampil di Hongkong namun teman saya kebetulan tidak bisa ikut karena harus ke Taiwan selama 4 hari. Namun dia memiliki kontak panitianya. Saya coba meminta informasi terkait acaranya Uje di Hongkong. Gambar di bawah ini sebenarnya saya peroleh sabtu kemarin. Teman saya bilang kalau Uje nanti akan tampil di Dance caffe fotrees hill Hongkong. Namun manusia boleh berencana, Tapi rencana Allah adalah yang terbaik. Uje lebih dulu berangkat bukannya ke Hongkong namun ke tempat yang terindah. Tempat yang sudah dipilihkan oleh Allah untuk hambanya. Pengobat hati panitia begitu bijak dengan menghadirkan sosok pengganti Uje. Khabarnya pengganti Uje di Hongkong adalah Saudara Kandung Uje sendiri. Namun bila Saudara Kandung Uje tetap hadir, begitu jauh dari hati nurani saya. Karena masih dalam berduka. Apalah arti semua tiket yang sudah disiapkan. Itu kalau saya pribadi. Satu keluarga yang memiliki pribadi-pribadi sungguh luar biasa. Banyak hal yang bisa kita petik. Semoga keluarga yang ditinggal tetap diberi kekuatan dan ketabahan. Aamiin.
Sepanjang berita Uje diputar, jiwa saya membatin begitu cepatnya Allah mengambil manusia-manusia pilihan. Mengapa tidak koruptor-koruptor dan perampok rakyat saja yang diambil segera nyawanya. Kalo kata teman saya, karena koruptor-koruptor tersebut belum tobat makanya belum dicabut. Allahualam. Semuanya sudah janji Allah termasuk diri saya pribadi. Akankah kepergian kita nanti ditangisi oleh orang-orang sekitar, apakah kepergian kita akan memunculkan rasa rindu kehilangan yang begitu besar, apakah keberangkatan kita nanti menuju rumah yang nan abadi terdamai di kehidupan diantar oleh ribuan orang-orang terkasih, akan ketika meninggalkan dunia ini selalu dikirimin akan doa dari anak-anak sholeh/sholeha, benarkah kita juga meninggalkan amal jaryah di dunia fana ini. Seperti Uje. Semoga saya pribadi mendapatkan hikmah akan kejadian orang-orang pilihan. Ketahuilah bahwa "Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati" (QS. 3 : 185). Tak ada yang tahu kapan giliran kita dipanggil dan sudah ketetapan Allah yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Ada sebuah syair yang begitu indah dan tentunya dalam maknanya bila direnungkan "Bekerjalah untuk duniamu seolah-olah kau akan hidup selamanya. Dan beramallah untuk akhiratmu seolah-olah kau akan mati besok." Hidup di dunia ini hanya sebuah permainan. Saya juga adalah pemain. Mau jadi pemain seperti apa kita? dikenang seperti apa? Itu tentunya kembali pada diri kita masing-masing. Siapa nyana kalau Uje dulu punya masa lalu yang begitu hitam dan kelam. Detik-detik kepergianya membuat Indonesia merasa kehilangan. Termasuk saya pribadi merasa kehilangan. Semuanya adalah rahasia Allah. Termasuk akan rencana-rencana yang kita impikan. Rencana adalah sebuah doa dan pengharapan. Itu yang tak boleh hilang didalam jiwa setiap manusia. Hilangnya doa dan harapan berarti manusia itu bukanlah manusia. Bukankah Allah berfirman "Tidak Aku ciptakan bangsa jin
dan manusia kecuali untuk beribadah" (QS. Adz Dzariyat (51): 56). Doa dan harapan menurut saya adalah ibadah. Hidup bukanlah merampok kehidupan orang lain, membuat orang lain menjadi sengsara. Hidup untuk beribadah. Manfaatkan waktu yang ada dan syukuri apa yang masih tersisa.
Iya manusia boleh berencana. Tetapi rencana Allah lebih indah.
|
Rencana Uje akan hadir di acara PDV di Hongkong (sumber: Teman di Hongkong) |
|
|
Terimakasih buat Mbak Anna di Hongkong. Sukses selalu acaranya ya.