|Asmirandah oh Asmirandah|


 
Photo milik http://www.pekanbaru.co

 | Ketika urusan Tuhan diacuhkan dan ditantangnya| Apalagi urusan manusia| Hati-hati memilih pasangan hidup| Bukan terletak pada Harta| Fisik| Tahta| Tapi bagaimana cara dia berTuhan dan melihat Tuhan di hidupnya|

Sebelumnya bukan maksud aku menggurui dan aku merasa paling sempurna. Aku orang awam yang masih muda dan masih harus banyak belajar. Mohon maaf kalau ada yang kurang berkenan dan melukai perasaan pihak manapun. Mohon dimaafkan pada Tuhan, aku mohon ampun. Mari kita gunakan hati nurani. Salam

Berhubung masih terkait dengan penganten baru. Iya kemarin aku datang di tempat sahabatku yang menikah. Barusan tadi sore ketemu lagi dengan mereka. Mengantarkan hasil jebretan dan sekalian bantu-bantu pindahan mereka. Wow. Wajah mereka begitu berseri dan bahagia.

"Jo saya menyesal menikah" Kata sahabatku tersebut

"Menyesal kenapa gak dari dulu maksudnya?" Sambungku. disambung gelak tawa bahagia kami. Wajah yang begitu berseri terlihat sangat bahagia.

"Iya mengapa tidak dari kemarin-kemarin saya menikah ya" Terlihat senyum simpul yang merekah.

" Rasanya jo, sangat gurih. Pedih dan gurih banget" Sambung istrinya.


Aduh bikin panas saja suasana. Ini lho saudaraku menikah karena Rengginang cinta. Itu kisah Reginang cinta yang saya bahas di artikel sebelumnya. Belum baca ya. Silakan baca kisahnya di sini. Rupanya sampai detik ini rengginang cintanya itu masih di simpan di toples yang rapi. Wow selama 5 tahun masih awet. Luar biasa. Pedih dan gurih banget itu yang bikin aku panas. Bagi teman-teman yang belum menikah tak perlu risau Tuhan lebih tahu jodoh terbaik buatmu dan berbaik sangkalah tulang rusukmu yang lagi disiapkan oleh Tuhan. Akan indah pada waktunya.

Lha? Apa hubungannya dengan Asmirandah oh Asmirandah entalah aku tak tahu jawabannya kenapa. Tapi ini tidak ada hubungan sama sekali dengan pernikahan saudara aku yang sekarang lagi bulan madu. Masih Ingat kasus Asmirandah dengan Jonas Rivanno yang lagi heboh? Belum habis geleng-geleng kepalaku terkait pembatalan nikah. Rupanya mereka menikah kembali. Aku pribadi menilai ini pernikahan yang unik dan laki-lakinya yang tidak bertanggungjawab sepanjang zaman di zaman konon katanya sudah modern. Aku pikir pernikahan mereka batal benaran namun rupanya menikah lagi. Menikah kembali lucu nikahnya. Kok nikah di luar negeri? Jonas Rivanno tidak bersikap bersikap gentleman. Memalukan, bukan? Baru kali ini aku lihat pemuda yang betul-betul tidak bertanggungjawab. Pemerintah harus tegas dalam hal ini. Mengapa pemerintah? Aturannya pemerintah melindungi warga negaranya. Tuh lihat banyak yang dizalimin agama yang dianut dan termasuk orang tuanya Asmirandah.

Di sini aku hanya ingin coba agar kita melihat dengan hati nurani terkait dengan pernikahan Asmirandah dengan Jonas Rivanno. Bukannya ingin mencampuri urusan pribadi mereka dan bukan aku syirik atau iri, namun menarik untuk kita jadikan evaluasi agar tidak terjadi kembali di kemudian hari terhadap anak kita, saudara kita, keluarga kita, atau apapun itu termasuk terjadi pada diri kita sendiri. Tidak menutup kemungkinan akan terjadi kembali bila kita gegabah dan pemerintah tidak tegas. Lindungi keluarga kita dari penipu.

Jadi kira-kira apa ya tujuan Asmirandah dan Jonas Rivanno menikah ya? Kalau tujuan menikah beberapa teman dan saudara aku adalah mereka ingin melengkapi separuh agama, ingin mendapatkan keturunan, mendapatkan kebahagiaan dunia akherat untuk ketiga keluarga besar (Keluarga kecilnya, orang tua dan Mertua). Ada yang tahu mengapa mereka menikah? Kembali lagi hanya mereka berdua dan Tuhannya yang tahu. Ada tiga hal yang bisa kita petik dari kejadian ini yaitu

 
1). Jonas Rivanno sudah mempermainkan Agama, ini sama halnya menghina agama. Agama manapun di muka bumi ini melihat kelakuan Jonas Rivanno itu sama halnya mempermainkan Tuhan. Awalnya punya agama terus karena menikah pindah agama terus kembali lagi ke agama yang semula. Emangnya agama seperti sekolahan yang bisa pindah sesuka-sukanya. Atau jangan-jangan Jonas Rivanno lagi bermain sinetron. Kita tidak tahu. yang tahu adalah Jonas Rivanno dan Tuhannya. Hati-hati Asmirandah, Agama saja dia permainkan apalagi kamu manusia biasa. Tidak menutup kemungkinan kamu bakal dipermainkanya. Itumah penipu. Wajar Front Pembela Islam (FPI) Depok mengangkat hal ini ke meja hukum karena ada penistaan agama di dalamnya.

2). Melukai hati orang tua. Siapa yang sesungguhnya paling terluka di pernikahan Asmirandah dan Jonas Rivanno. Tidak lain dan tidak bukan orang tua khususnya orang tua Asmirandah. Baru kali ini aku lihat seorang mertua ditipu dua kali oleh menantunya. Malah di laman jpnn.com disebutkan bahwa Dia telah menculik anak saya kesal ayah Asmirandah. Waduh menculik? Mana pemerintah disini. Ini bukan pernikahan tapi sudah penculikan. Harus tegas donk. Coba seandainya itu putri kalian wahai para pejabat. Apakah kalian membiarkan anak kalian di culik. Aparat ini ada anak orang diculik?

3). Batalin menikah terus menikah kembali di luar negeri. Mengapa mesti di luar negeri? Berarti ada yang disembunyikan. Di luar negeri kapan? di negara mana? (Hanya Tuhan yang tahu). Jangan-jangan boongan. Iya Tuhan aja di bohongin sama Jonas Rivanno. Masih percaya. Terus kalau benar-benar mereka menikah di luar negeri. Ini nikah di luar negeri karena nikah beda agamakah? atau hanya bikin sensasi saja. Kalau beda agama berarti mereka harus tinggal di luar negeri donk. Negara kita melarang, bukan? Kan negera kita negara hukum dan mereka tidak mematuhi hukum. Di sini menurut aku kesalahan pemerintah. Siapa yang tidak mau ikuti aturan hukum di negara ini (kasusnya pernikahan lho ya) harus tegas. Mereka memilih menikah di luar negeri ya tinggal aja di luar negeri yang membolehkan beda agama. Tapi kok negara kita ini aneh. Dilarang nikah di dalam negeri karena beda agama terus mereka nikah di luar negeri. Eh selanjutnya tinggal di dalam negeri. eh status menikahnya jadi "boleh". Boleh tinggal satu atap dan beranak pinak. Sama halnya melegalkan zina secara arif, bukan. Emang di luar negeri ada KUA atau apalah. Aku tidak tahu. Ntar anaknya nanti lahir, menikah lagi. Menikah lahir dan menikah lagi seterusnya. Tidak kasian. Siapa yang berdosa dalam hal ini. Yakinlah setiap pemimpin diminta pertanggung jawabannya. Tolong donk pemerintah lebih tegas.  Udah banyak yang jadi korban ketidak tegasan pemerintah. Asal usul akidah manusia tidak jelas lagi. Kalau beda agama menikah di luar negeri terus pulang ke dalam negeri. Di tangkap aja tuh. Kan mereka statusnya zina atau kumpul kebo ampe sampe beranak pinak.
Mending pemerintah rubah itu aturannya. Ujung-unjungnya tetap dinikah toh? Kalau tidak mau yang tegaslah. 

Menteri agama kita mana suaranya? Konon dahulu kala Buya HAMKA pernah ditawari menjadi menteri agama. Namun, beliau menolak menjadi Menteri Agama. Buya HAMKA mau jadi Menteri Agama tapi dengan syarat yaitu nama menteri agama diganti harus di ganti menjadi Menteri Agama Islam. Disini terlihat tegasnya Buya HAMKA. Termasuk terkait natalan. Coba tanya sama saudara kita non muslim (nasrani) apakah natal itu adalah ibadah mereka? Natal Hari raya agama merekakah? Kalau itu ibadah agama mereka mengapa kita ikut-ikutan berkumpul bersama mereka beribadah. Silakan non muslim melakukan ibadahnya menurut agamanya dan muslimpun begitu. Jadi masing-masing saja ibadahnya. Jadi tidak saling ganggu. Hidup rukun dan damai. Berdampingan. Indah bukan. Kalau dalam islam sudah jelas ini soal akidah tidak ada tawar menawar Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku (QS. Al Kafirun: 6). Kalau berbuat baik terhadap sesama, termasuk terhadap yang beda agama itu wajib hukumnya. kita jangan saling mencaci dan menghina. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku Jelas bukan? Contohlah akhlak Rasulullah baca salah satu kisahnya di sini.

Aku menyampaikan disini bukan maksud merendahkan dan mengadu domba. Bukan menyatakan aku paling sempurna. Namun kita harus saling menghargai dan menghormati. Bila itu menyangkut akidah suatu agama tertentu tolong untuk di hormati. Betapa indahnya bila kita saling hormat menghormati memberikan pemeluk agama masing-masing beribadah dengan khusuk dan tenang sesuai yang dianutnya. Bukan ikut-ikutan beribadah. Tentu negara akan damai dan nyaman. Terkait Asmirandah dan Jonas Rivanno, khusus Asmirandah Tuhan tahu jodoh terbaik buatmu namun bukan dengan cara mempermainkan Tuhan. Semoga kamu selalu bahagia. Buat Jonas Rivanno kalau kamu lelaki sejati dan manusia yang bertanggung jawab tunjukkan donk? Kamukan sudah tahu etika dan adab orang dewasa. Pasti kamu sudah tahu caranya kalau kamu berpikir. Kamukan pemuda indonesia.

Iya kembali lagi semua itu berpulang pada Asmirandah dan Jonas Rivanno. Karena mereka yang menjalani. Cukup urusan mereka dengan Tuhan. Tapi pemerintah wajib melindungi warga negarannya menjalankan akidah sesuai agama yang dianut. Termasuk dalam hal ini terkait pernikahan. Tapi kok aku masih gak percaya aja. Jangan-jangan ini boongan Jonas Rivanno ya. Siapa tahu mereka lagi latihan acting atau tunggu aja bentar lagi keluar sinetron di TV kok. Saya boleh usul judul sinetronnya ntar Asmirandah oh Asmirandah ya. Aku jadi ingat konon katanya satu kebohongan akan melahirkan seribu kebohongan yang lain. Terus kemana ya pedih dan gurih banget kalau nikahnya Asmirandah dan Jonas Rivanno seperti ini. Kepalaku kembali geleng-geleng seperti semula. Semoga.

|Walau demikian Andah (panggilan Asmirandah) masih anak saya dan saya akan menerimanya kalau dia kembali, kecuali dia membunuh orang atau narkoba| M. Farmidji Zantman Ayah Asmirandah. Semoga anaknya kembali ya, Pak. Salam dari pemuda Indonesia.


salam @yarjohan

 MOHON BACA JUGA:



Post a Comment