[Pusi] Gadis Enggano


Gadis Pulau Enggano (dok.Pribadi)
Wajahmu bak bulan purnama
Tempias antara ombak menderu
Rintihan mesin-mesin kapal menembus sunyi
Di sini tempatmu berdiri
Dahulu katanya Pulau Telanjang
Iya kata-kata orang
Menjadi tersebut Pulau Enggano

Jari jemarimu melentik diantara bakau
Naluri bumi membalut tubuhmu kakimu tertanam kuat menyentuh bibir-bibir pantai
Semakin mendayu merona bulat wajahmu
Merah merekah memerah

Gadis enggano*
Ah biarlah kegelapan tanpa cahaya
Menyelimuti enggano
Asalkan cahaya itu selalu ada diwajahmu
Setiap saat membuat purnama cemburu
Tanpa bekas
Tanpa membekas

"Aku gadis enggano"
Yang sering bermain dengan riak ombak dan ikan-ikan karang
Senyum merekah menyambut
Mimpi masa depan

"Aku gadis enggano"
Teriakmu padaku
Saatku kenal kau diantar deru mesin kapal raja lelo

Pulau Enggano, 2013

 * Gadis enggano begitu kuat jiwanya. Daerah yang jauh dari kata modern namun membuat saya betah. Berminggu-minggu saya di sana. Hidup tanpa sinyal handphone. Kadang-kadang ada listrik malam harinya kadang tidak ada.  Puisi ini saya sampaikan ketika ada pelatihan dari komunitas kedai proses untuk generasi muda Pulau Enggano. Komunitas kreatif seni bermarkas di Provinsi Bengkulu yang peduli akan nasib anak negeri. Kadang hidup iri dengan kehidupan Pulau Enggano yang membuat hati tenang dan sejuk. Jauh dari kata kebisingan dan hidup kemacetan.

Post a Comment