Buku adalah jendela dunia. Membaca adalah kacamatanya. Kadang kita menemui orang-orang yang merasa hidupnya paling benar dan paling pintar. Kadang tidak sedikit menghina sesama ciptaan Tuhan. Kadang kita meremehkan orang lain. Kadang kita menyakiti sesama. Bisa jadi kita termasuk salah satu yang kurang membaca. Buku yang kita baca masih sedikit. Semakin baca buku semakin banyak kita baca. Semakin banyak kita tahu semakin kita memuliakan sesama. Kali ini saya ingin sharing sebuah gambar yang begitu menarik. Betap pentingnya jendela dunia.
"Mas, baca bukunya jangan cuma satu tok. Baca buku yang lain donk biar nikmat. Biar kudu tahu dunia ini luas" Seorang teman memberikan saran pada seorang kawan yang "ngeh" akan teori yang dia pegang namun tidak dibarengi dengan etika. Bisa jadi teman yang menyarankan sudah begitu banyak membaca buku. Satu tetap mempertahankan teorinya. Semakin banyak buku yang kita baca. Seyogyanya semakin jauh kita dari kesombongan. Semakin berisi maka semakin berunduk. Bila kita sudah meras berilmu namun dihati masih menyimpan rasa sombong. Merasa paling pintar. Paling hebat dan paling dan paling. Jangan dulu berbangga. Sepertinya harus dicek kembali buku apa yang kita baca. Jangan-jangan kita salah baca buku.
Iya satu hal yang terpenting yang tak boleh dilupakan adalah membaca buku kehidupan. Ayo semangat membaca. Semoga kita saling memuliakan sesama. Yang tua menyayangi yang muda. Muda menghormati yang tua. Indahnya hidup bila ada etika. Semakin banyak buku kehidupan yang kita baca. Semakin tinggi kita memuliakan sesama.
Nikmatnya hidup karena membaca |
1 comments:
hai
ReplyPost a Comment